Pemburu di Prancis Dibui 2 Tahun Usai Tembak Mati Pria yang Dikira Babi Hutan

13 Januari 2023 8:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siluet babi hutan di antara pepohonan di taman alam Collserola di Barcelona, Spanyol. Foto: Albert Gea/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Siluet babi hutan di antara pepohonan di taman alam Collserola di Barcelona, Spanyol. Foto: Albert Gea/REUTERS
ADVERTISEMENT
Seorang pemburu asal Prancis di tahun 2020 tidak sengaja menembak pria yang ia kira adalah babi hutan. Atas kecerobohannya itu, dia divonis hukuman dua tahun penjara oleh pengadilan, pada Kamis (12/1).
ADVERTISEMENT
Disadur dari The Guardian, terdakwa diidentifikasi bernama Julien Féral (35 tahun). Ia baru menerima lisensi berburu dari pemerintah Prancis hanya empat bulan sebelum insiden nahas itu terjadi.
Selain dijatuhi hukuman penjara, pengadilan Kota Cahors di wilayah Occitania juga melarang Féral untuk melanjutkan kegiatan berburunya seumur hidup.
Sementara pihak yang memimpin perburuan itu, Laurent Lapergue (51 tahun), divonis hukuman percobaan selama 18 bulan dan larangan berburu selama lima tahun.
Vonis hukuman ini menyusul persidangan yang sebelumnya telah digelar pada November 2022 lalu.
Kala itu, Féral mengatakan pembunuhan yang ia lakukan murni tidak disengaja dan ia tidak mengidentifikasi target dengan tepat. Ia pun dinyatakan bersalah atas pembunuhan yang tidak disengaja.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada satu hari pun saya tidak memikirkannya, itu menandai saya seumur hidup. Saya minta maaf,” ujarnya di hadapan pengadilan, seperti dikutip dari AFP.
Féral dilaporkan telah menembak mati Morgan Keane (25 tahun) yang kala itu sedang memotong kayu di dekat rumahnya yang tak jauh dari kawasan hutan di Desa Calvignac, Occitania, pada Desember 2020.
Peluru yang ditembakkan Féral menembus dada hingga melukai jantung Keane — dalam hitungan menit nyawanya pun tidak tertolong.
Ribuan pemburu di Prancis berdemo setelah berburu dilarang. Foto: GAIZKA IROZ / AFP
Kasus kelalaian pemburu ini sekaligus menghidupkan kembali ketegangan antara aktivis anti-berburu dan kelompok pembela hobi tersebut.
Di sisi lain, para petani memandang kegiatan berburu babi hutan itu juga diperlukan untuk menekan populasi rusa dan babi hutan liar di sekitar permukiman warga.
ADVERTISEMENT
Jika musim berburu sudah tiba yang biasanya jatuh di musim panas, sebagian besar warga Prancis harus lebih berhati-hati.
Suara tembakan dari kelompok pemburu sering kali bergema sehingga mengakibatkan para pejalan kaki terpaksa menghindari jalanan daerah perhutanan demi keselamatan mereka sendiri.
Sementara itu, vonis hukuman terhadap Féral terjadi hanya beberapa hari usai Presiden Emmanuel Macron mengumumkan aturan baru yang lebih ketat terkait kegiatan berburu.
Pada Senin (9/1), ia mengatakan hendak melarang mereka yang berada di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol pergi berburu, memperkuat persyaratan pelatihan keselamatan, serta menyiapkan sistem digital guna memperingatkan warga desa sekitar agar menjauh dari zona perburuan aktif.
Tingkat hukuman juga akan ditingkatkan — termasuk bagi para pemburu yang kehilangan lisensi mereka, jika mereka terlibat dalam pelanggaran serius.
ADVERTISEMENT
Menurut French National Hunter’s Federation (FNC) saat ini tercatat sekitar 1,1 juta pemburu aktif yang ada di Prancis dan lima juta di antaranya memiliki lisensi berburu.