Pemda DIY Bakal Pinjam Rp 116 Miliar untuk Bangun Jalan hingga Tangani Sampah

21 Agustus 2023 19:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tugu Yogyakarta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tugu Yogyakarta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemda DIY akan meminjam Rp 116 milar ke Bank BPD DIY untuk membangun sejumlah infrastruktur di tahun 2024. Salah satu yang menjadi fokus adalah membangun jalan dan menangani persoalan sampah.
ADVERTISEMENT
"Upaya-upaya untuk pembiayaan daerah kita kan tahu DIY kan kapasitas fiskalnya kan sangat rendah. Dan banyak yang harus diakselerasi, salah satunya sampah dan peningkatan jalan yang sudah sekian tahun tidak terfasilitasi dengan baik," kata Sekda DIY Beny Suharsono melalui sambungan telepon, Senin (21/8).
Beny mengatakan soal pinjaman ini baru dilakukan penjajakan dengan Bank BPD DIY. Diskusi juga masih terus dilakukan dengan DPRD DIY.
"Baru pengajuan-pengajuan rencana yang sedang didiskusikan. Tentu harus mendapatkan persetujuan dari DPRD DIY, makanya kemarin dibahas di Komisi C. Ya masih berproses," katanya.
"Totalnya angka rencana Rp 116 miliar itu untuk sampah dan jalan-jalan yang harus kita lakukan peningkatan dan perbaikan yang sudah menumpuk sekian tahun yang tidak terealisasi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Beny juga tak menampik peluang menggunakan Dana Keistimewaan (Danais) untuk menangani sampah. Akan tetapi harus melalui persetujuan pemerintah pusat.
"Ini kan peluang pembiayaan, kita juga jajaki juga dengan Danais, boleh tidak untuk penanganan sampah. Kan gitu, harus diajukan ke pusat," katanya.
Asisten Sekda Bidang Perekonomian Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana, mengatakan menurutnya Danais tidak hanya untuk kebudayaan dalam arti sempit tapi juga bisa untuk meningkatkan harkat martabat masyarakat.
"Ya menurut saya Danais itu tidak hanya untuk kebudayaan dalam arti sempit tapi untuk infrastruktur yang bisa meningkatkan harkat martabat manusia Yogyakarta itu memungkinkan. Menurut saya seperti itu. Tidak hanya untuk kebudayaan dalam arti sempit," kata Tri.
Sampah yang menumpuk di salah satu jalan di DIY. Foto: Erfanto/Tugu Jogja.