Pemda DIY Siapkan Rp 100 M Bikin TPA Piyungan Bisa Ubah Sampah Jadi Listrik

2 Agustus 2023 18:21 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda DIY Beny Suharsono di Kepatihan Pemda DIY, Senin (26/6/2023). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekda DIY Beny Suharsono di Kepatihan Pemda DIY, Senin (26/6/2023). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekda DIY Beny Suharsono mengatakan Pemda DIY telah menyiapkan rencana untuk masa depan TPA Piyungan. Teknologi akan diterapkan di TPA yang berada di Kabupaten Bantul itu.
ADVERTISEMENT
"Teknologi yang kita harapkan, sampah masuk teknologinya sudah bisa memisah mana plastik, mana kertas, mana yang organik. Nanti keluar produknya tidak ada residu," kata Beny di kantornya, Rabu (2/8).
Teknologi yang seperti ini yang Pemda DIY minta ke KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha). Anggaran yang disiapkan diperkirakan mencapai Rp 100 miliar.
"Targetnya kan sekarang sudah penawaran. Ya ditawarkan kepada investor. Kan besar sekali. Cadangan yang terakhir disiapkan Pemda DIY kami sambil menyiapkan anggaran rencananya kalau nanti DPRD setuju sudah kita ajukan ke DPRD sekitar Rp 100 miliar, kita siapkan untuk penataan 2024," katanya.
Dengan teknologi ini sampah sudah terpilah mana untuk bahan industri dan mana yang bisa didaur ulang di pabrik. Sampah organik juga diturunkan untuk menjadi energi listrik maupun kompos.
ADVERTISEMENT
"Sampah yang masuk kan masuk pabrik diolah dipilah sehingga yang keluar itu tidak ada lagi residu. Residunya sudah ekonomi bergulir jadi listrik, jadi kompos, jadi daur ulang kan gitu. Teknologi yang kita harapkan seperti itu," katanya.
Kondisi TPA Piyungan saat ini melebihi kapasitas. Zona A dan B gunungan sampah sudah mencapai 140 meter. Jika ditambah sampah maka dikhawatirkan akan menyebabkan bencana, seperti longsor.
Sementara itu zona transisi 1 kapasitasnya terbatas. Saat ini, Pemda DIY harus menutup sementara TPA Piyungan untuk perluasan dengan membangun zona transisi 2.
Di harapkan ke depan ada teknologi pengelolaan sampah di TPA Piyungan dan TPA ini hanya menerima residu sampah yang sebelumnya telah dikelola di kabupaten kota.
ADVERTISEMENT

Instruksi Pemda DIY: Mandiri Kelola Sampah

Pemda DIY telah memberikan instruksi kepada Pemkot Yogya, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul untuk mulai mandiri mengelola sampah. Selama ini, sampah di tiga wilayah ini bertumpu ke TPA Piyungan.
"Kemarin (27 Juli) sudah saya sampaikan di ruang ini. Sleman sudah bersepakat dan akhirnya sudah melaksanakan untuk desentralisasi di Tamanmartani. Kemudian Bantul sudah sepakat untuk desentralisasi melalui pengolahan TPST3R di kalurahan-kalurahan," kata Beny.
Tumpukan sampah di sudut Kota Yogyakarta, Rabu (2/8/2023) pagi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara itu, untuk Kota Yogyakarta, Beny mengatakan kesepakatannya 15 ton sampah digeser ke Kulon Progo. Lalu, 100 ton sampah dikirim ke zona transisi 1 TPA Piyungan. Sehingga menyisakan 100 ton sampah per hari yang belum dikelola.
"Bagaimana 100 ton yang sisanya, diserahkan dikelola untuk Kota Yogyakarta. Sleman (sampah) selesai di Sleman tidak ke mana-mana. Bantul (sampah) selesai di Bantul tidak ke mana-mana," katanya.
ADVERTISEMENT
"Kalau Kota (Yogya) bisa melakukan desentralisasi 100 ton sampah organik, melalui caranya itu akan terselesaikan tanpa berpikir yang transisi 2 (zona transisi 2 Piyungan) kapan akan dibuka" katanya.

Tumpukan Sampah di Kota Yogya

Beberapa hari ini tumpukan sampah muncul di Kota Yogyakarta mulai dari Jalan KH Ahmad Dahlan maupun Alun-alun Selatan. Beny mengaku sudah memantaunya. Maka dari itu Pemkot Yogya didorong untuk kerja sama dengan wilayah lain, misalnya Gunungkidul.
"Ya biar bekerja sama dengan Gunungkidul kan bisa to kerja sama antar daerah. Misalnya sebelum sampai transisi 2 (Piyungan) dibuka. Tanda kutip titip dulu lah. Di sana kan ada tempatnya, nanti diambil lagi. Hanya kota jadinya (yang ke Piyungan)," katanya.
Apabila kabupaten kota bisa mandiri mengelola sampah maka zona transisi 2 Piyungan yang sedang dibangun umurnya akan lebih panjang, tak hanya sampai Maret atau April 2024.
ADVERTISEMENT
Beban TPA Piyungan juga akan berkurang karena hanya menerima sampah dari Kota Yogya. Dengan begitu teknologi pengolahan sampah di Piyungan bisa segera diterapkan.
"Kalau ini bisa panjang maka bisa menyiapkan KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha) yang nantinya di Piyungan menjadi pengolahan sampah siap," katanya.
Sampah menggunung di TPA Piyungan di Bantul, DIY, Kamis (27/7). Lokasi tersebut ditutup sementara untuk perluasan di zona transisi 2. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Kondisi TPA Piyungan saat ini melebihi kapasitas. Zona A dan B gunungan sampah sudah mencapai 140 meter. Jika ditambah sampah maka dikhawatirkan akan menyebabkan bencana, seperti longsor.
Sementara itu zona transisi 1 kapasitasnya terbatas. Saat ini, Pemda DIY harus menutup sementara TPA Piyungan untuk perluasan dengan membangun zona transisi 2.
Di harapkan ke depan ada teknologi pengelolaan sampah di TPA Piyungan dan TPA ini hanya menerima residu sampah yang sebelumnya telah dikelola di kabupaten kota.
ADVERTISEMENT