Pemerintah Akan Hidupkan Lagi Gerakan Sarapan Pagi Bersama

20 Desember 2019 14:36 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy di Acara Bappenas, Jakarta, Jumat (20/12). Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy di Acara Bappenas, Jakarta, Jumat (20/12). Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan menghidupkan kembali gerakan sarapan pagi bersama. Gerakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan gizi dan mengurangi potensi stunting.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Menko PMK Muhadjir Effendi dalam acara Scaling Up Nutrition (SUN) yang diadakan Kementerian PPN/ Bappenas di Hotel Double Tree, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (20/12).
Muhadjir mengatakan bahwa hal ini adalah salah satu upaya program percepatan perbaikan nutrisi.
"Bapak Presiden kemarin menyampaikan begini, 'saya dulu waktu masih kecil ada pembagian susu, ada bubur kacang hijau, ada telur rebus', ini loh kenapa tidak kita hidupkan kembali," kata Muhadjir.
"Beliau (Presiden) ingin menghidupkan kembali gerakan sarapan pagi untuk anak-anak, balita, ibu hamil, dan anak-anak sekolah," lanjutnya.
Menurut Muhadjir, ide program ini telah dikoordinasikan dengan beberapa lembaga, seperti Kementerian Desa, Kementerian Kesehatan, dan lembaga terkait.
"Dan tentu saja kami minta keterlibatan penuh dari pemerintah daerah, karena anggarannya itu sebagaian besar dari APBD. Saya mohon bantuannya semua pemda untuk membantu memerangi stunting," ujar Muhadjir.
Menko PMK Muhadjir Effendy Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Masalah stunting, menurut Muhadjir, adalah masalah yang dampaknya akan terlihat setelah sekian tahun ke depan. Anak-anak yang pernah mengalami stunting akan mengurangi kemungkinan menjadi angkatan kerja yang unggul.
ADVERTISEMENT
"54 persen angkatan kerja kita pernah menderita stunting. Ketika anak tersebut masuk usia produktif itu akan berpengaruh besar terhadap pembangunan sumber dayanya unggul dan berdaya saing," tutur Muhadjir.
Muhadjir merencanakan program ini akan digerakkan do seluruh Indonesia dan dilakukan dua kali dalam seminggu.
"Saya yakin gerakan ini bisa berjalan dengan baik, jika didampingi secara fokus dengan dibuatkan beberapa kantong stunting yang lebih masif," kata Muhadjir.