Pemerintah Bangun Sistem Satu Data Sosial Ekonomi: Disusun BPS, Rampung Desember

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melambaikan tangan kenarah wartawan sebelum dilantik menjadi Menteri Sosial oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/9/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengungkapkan bahwa pemerintah sedang memfinalisasi Data Tunggal Sosial Ekonomi yang akan menjadi acuan bagi seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

"Presiden mengarahkan untuk dimatangkan, dimantapkan lagi, sehingga nanti akan diterbitkan data Tunggal Sosial Ekonomi," kata Gus Ipul di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (26/11).

Gus Ipul menjelaskan, Data Tunggal Sosial Ekonomi ini bertujuan mengintegrasikan berbagai data yang saat ini tersebar di sejumlah instansi.

Seperti Data Tunggal Kesejahteraan Sosial dari Kementerian Sosial, Reksosek dari Bappenas, hingga data milik Kementerian Keuangan dan PLN.

"Jadi nanti kita memiliki data, yang data ini dipergunakan oleh semua kementerian, lembaga, dan juga pemerintah daerah dalam rangka melaksanakan proses pembangunan," tutur dia.

"Termasuk mengintervensi kaitannya dengan beberapa hal, seperti soal penurunan dan pengetasan kemiskinan. Itu, kira-kira itu proses itu," ucapnya.

Nantinya, Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengkonsolidasikan data tersebut. "Yang merekonsiliasi, yang mengkonsolidasi, memadankan data dari berbagai lembaga dan kementerian ini, termasuk juga dari daerah, itu adalah BPS," tutur dia.

"Setelah itu baru diserahkan kembali ke kita," imbuhnya.

Lebih jauh, Sekretaris Jenderal PBNU itu menargetkan bahwa data tersebut akan selesai pada Desember mendatang. Ia berharap di tahun 2025 pemerintah sudah mempunyai acuan data tunggal.

"Ya ini diharapkan sih, Desember ini sudah selesai lah diharapkan, paling enggak," tandas dia .