Pemerintah Bantah Tutupi Kasus Kematian Pasien Suspect Corona di Semarang

26 Februari 2020 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging RSUP dr Kariadi, dr Muchlis Achsan Udji meninjau ruang perawatan RSUP Kariadi Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging RSUP dr Kariadi, dr Muchlis Achsan Udji meninjau ruang perawatan RSUP Kariadi Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy angkat bicara terkait dengan meninggalnya seorang pasien suspect corona di RSUP Kariadi, Semarang. Ia menyebut tak ada yang ditutup-tutupi soal kematian pasien lelaki berusia 37 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Muhadjir yang sudah melakukan pengecekan menegaskan bahwa korban meninggal bukan karena virus corona.
"Itu memang negatif. Saya sudah kroscek di RS Kariadi, kepala dinas kesehatan dan direktur sudah menyampaikan data, terus saya kroscek ke Pusat Litbang (Kemenkes) untuk penyakit infeksi. Direkturnya langsung," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/2).
"Dan sudah diberi list datanya tentang dia. Dan negatif," imbuhnya.
Sejauh ini memang penyakit yang membuat pasien tersebut meninggal belum benar-benar jelas. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Anung Sugihantono hanya menyebut pasien itu meninggal karena pneumonia.
Namun tak dijelaskan lebih jauh soal awal mula pasien kena pneumonia.
"Ya memang itu kan rahasia. Itu kan ada kode etik. Kalau dia kena COVID-19 (corona) baru kita omongkan. Kalau tidak kan kita enggak bisa sebutkan dong," ujarnya.
Menko PMK Muhadjir Effendy di Natuna. Foto: Dok Humas Kemenko PMK
Dia kemudian menegaskan pemerintah tak menutup-nutupi kasus ini. Muhadjir sekali lagi menegaskan bahwa yang bersangkutan meninggal bukan karena virus corona.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada (menutup-nutupi), enggak, kita terbuka. Sudah saya pastikan saya kroscek ke pusat untuk periksa spesimennya," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr. Kariadi, Agoes Oerip Poerwoko, menyatakan pasien tersebut dirujuk ke RSUP dr Kariadi pada tanggal 19 Februari dari sebuah RSUD di sebuah kota di Jateng. Pasien saat itu datang dengan keluhan sesak napas atau pneumonia dan demam.
Lalu pasien yang dirahasiakan identitasnya itu diisolasi sebelum meninggal pada Minggu (23/2). Sehari kemudian hasil uji usap tenggorokan di Puslitbang Kemenkes menyatakan pasien negatif virus corona. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Spanyol dan transit di Dubai.