Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada Sabtu 24 April 2021, seluruh pemimpin negara ASEAN beserta utusan bertemu otak kudeta Jenderal Senior Min Aung Hlaing. Lima poin konsensus yang dihasilkan termasuk pula soal penghentian kekerasan.
Sejak kudeta militer 1 Februari 2021, aparat keamanan kerap berlaku brutal terhadap demonstran yang mengecam perebutan kekuasaan dari tangan sipil. Akibatnya lebih dari 740 orang tewas.
Jatuhnya ratusan korban jiwa jadi salah satu fokus Pertemuan Pemimpin ASEAN (ALM/ASEAN Leaders' Meeting). Tak cuma di konsensus pemimpin negara ASEAN, termasuk Presiden RI Jokowi meminta agar kekerasan aparat segera disetop.
Demi memastikan Myanmar mematuhi seruan, ASEAN akan mengirimkan utusan khusus demi membantu mediasi pihak-pihak bertikai.
Terkait pertemuan di Jakarta, pemerintahan bayangan Myanmar, National Unity Goverment (NUG), menganggap pernyataan ASEAN sebagai berita penyemangat.
"Kami menantikan tindakan tegas ASEAN untuk menindaklanjuti keputusan dan mengembalikan demokrasi dan kebebasan rakyat kami dan untuk wilayah ini," kata Menteri Kerja Sama Internasional NUG Dr Sasa seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
NUG dibentuk sebagai pemerintahan tandingan dari Junta Militer. NUG berisi eks anggota parlemen yang ditendang usai junta berkuasa.
Mayoritas NUG adalah anggota partai yang diketuai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Kini sebagian besar anggota NUG bersembunyi dari kejaran junta. Aparat Myanmar yang diperintah junta, bahkan menyiapkan uang dalam jumlah besar kepada warga yang memberi informasi keberadaan NUG.