Pemerintah Belarusia Diduga Bajak Pesawat Ryanair untuk Tangkap Jurnalis

24 Mei 2021 11:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jurnalis Belarusia, Roman Protasevich. Foto: Stringer/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Jurnalis Belarusia, Roman Protasevich. Foto: Stringer/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kejadian menggemparkan terjadi di Pesawat Ryanair nomor penerbangan 4978 melintas dengan tujuan ke Vilnius, Ibu Kota Lituania, pada Sabtu (23/5) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Penerbangan tersebut mengangkut Roman Protasevich, seorang jurnalis pengkritik pedas pemerintahan Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko.
Ketika pesawat tersebut sudah hampir melakukan pendaratan di kota tujuan, penerbangan tiba-tiba dibelokkan ke arah Ibu Kota Belarusia, Minsk. Dikutip dari Reuters, pengalihan tersebut dilakukan tanpa adanya penjelasan lebih lanjut dari pilot.
Jurnalis Belarusia, Roman Protasevich. Foto: Stringer/REUTERS
Kantor berita lokal BelTA melaporkan, Belarusia memutuskan untuk membelokkan penerbangan pesawat Ryanair 4978 tersebut saat pesawat melintasi Belarusia akibat adanya dugaan peringatan bom.
Peringatan tersebut ternyata tak benar. BelTA juga turut mengabarkan bahwa perintah pengalihan penerbangan tersebut dikeluarkan oleh Presiden Belarusia, Lukashenko.
Protasevich sendiri adalah seorang buronan di Belarusia dengan tuntutan ekstremisme, mengorganisir kerusuhan massa, serta memicu aksi kebencian sosial. Ia sepenuhnya membantah tuntutan tersebut.
Ilustrasi RyanAir. Foto: PETRAS MALUKAS/AFP
Begitu pesawat mendarat di Kota Minsk, Roman Protasevich langsung ditahan oleh pihak berwenang Belarusia. Hal ini memicu amarah Uni Eropa, dan menyebut tindakan pengalihan penerbangan dan penangkapan ini sebagai aksi pembajakan pesawat oleh negara.
ADVERTISEMENT
Berbagai negara di Eropa mengutuk keras “pembajakan” tersebut. Sekretaris Negara Kementerian Luar Negeri Jerman, Miguel Berger, mendesak pemerintahan Belarusia untuk mengeluarkan penjelasan perihal pengalihan penerbangan itu.
“Kami membutuhkan penjelasan sesegera mungkin oleh Pemerintahan Belarusia atas pengalihan penerbangan Ryanair di dalam UE ke Minsk dan dugaan penahanan seorang jurnalis,” tulis Miguel Berger di Twitternya.
“Jika hal ini terbukti benar, ini adalah kasus terorisme oleh negara. Akan ada konsekuensi yang dijatuhkan oleh UE,” tulis Norbert Roettgen, ketua Dewan Rendah Komite Luar Negeri Parlemen Jerman.
Pemimpin negara-negara UE, dalam pertemuan di Brussels, Senin (24/5) mendesak pemberian sanksi kepada Belarusia atas tindakannya tersebut.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Foto: Lintao Zhang/Pool via REUTERS
Sekretaris Jenderal NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara), Jens Stoltenberg, menyebut hal ini sebagai tindakan serius dan berbahaya, serta membutuhkan investigasi internasional.
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat, bersama dengan Uni Eropa, Inggris, dan Kanada telah memberlakukan pembekuan aset dan larangan penerbangan pada 90 pejabat Belarusia, termasuk Lukashenko, usai pemilihan umum pada Agustus lalu yang disebut palsu oleh Barat dan oposisi.
"Amerika Serikat dengan tegas mengecam pengalihan paksa penerbangan antara dua negara anggota UE dan penangkapan jurnalis Roman Protasevich di Minsk. Kami mendesak pembebasan Protasevich sesegera mungkin," kata Menlu AS, Antony Blinken.