Pemerintah Belgia Minta Warganya Tinggalkan Iran, Mengapa?

19 Desember 2022 2:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera Belgia Foto: REUTERS/Yves Herman
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Belgia Foto: REUTERS/Yves Herman
ADVERTISEMENT
Pemerintah Belgia meminta warganya meninggalkan Iran. Menyusul dugaan kekerasan yang terjadi terhadap protes nasional dan risiko penangkapan sewenang-wenang di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
"Semua pengunjung Belgia, termasuk (kewarganegaraan ganda), berisiko tinggi ditangkap, ditahan sewenang-wenang, dan diadili secara tidak adil. Risiko ini juga berlaku bagi orang-orang yang hanya mengunjungi Iran untuk berwisata," kata pemerintah Belgia dalam pernyataannya, dikutip dari AFP, Senin (19/12).
"Dalam hal penangkapan atau penahanan, penghormatan terhadap hak-hak dasar dan keselamatan individu tak terjamin," lanjut pernyataan tersebut.
Pejabat Belgia mengatakan, pada Rabu lalu Iran telah menjatuhkan vonis 28 penjara kepada relawan kemanusiaan Belgia.
Olivier Vandecasteele ditangkap pada bulan Februari dan dilaporkan ditahan di penjara Evin di Teheran, dalam kondisi yang digambarkan oleh Menteri Kehakiman Belgia Van Quickenborne tidak manusiawi. Vandecasteele diadili atas sejumlah kejahatan.
Namun Belgia bersikeras menyatakan dia tidak bersalah, menilai Vandecasteele ditahan sebagai sandera dalam upaya Teheran untuk memaksa Belgia membebaskan agen Iran yang dihukum karena terorisme.
ADVERTISEMENT
Berita hukuman Vandecasteele telah menghidupkan kembali perdebatan di Belgia atas perjanjian pertukaran tahanan dengan Iran.
Perjanjian itu ditandatangani dengan Iran awal tahun ini, meskipun tidak dirancang secara eksplisit untuk Vandecasteele, Belgia mengkonfirmasi bahwa dia memenuhi syarat untuk ditukar.
Namun pekan lalu, Mahkamah Konstitusi Belgia menangguhkan implementasi perjanjian sambil menunggu keputusan akhir tentang legalitasnya dalam tiga bulan ke depan.
Para penentang pemerintah Iran telah memprotes kesepakatan itu, yang menurut mereka dibuat khusus untuk mengizinkan pembebasan Assadollah Assadi, seorang diplomat Iran yang tahun lalu dijatuhi hukuman 20 tahun penjara karena memasok bahan peledak.