Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Kabupaten Lebak, Banten, menjadi wilayah terparah dalam bencana yang disebabkan hujan ekstrem. Di Kecamatan Lebak Gedong bahkan ada desa yang hilang karena tersapu banjir bandang.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Menko PMK, Muhadjir Effendy, mengatakan pemerintah akan menyiapkan lahan baru untuk ditempati warga. Tapi, sebelum itu pemerintah akan mengecek sisa lahan yang bisa digunakan pascabencana.
"Masih dicarikan lahan (untuk relokasi). Jadi pada prinsipnya akan kita lihat seberapa persen lahan yang sekarang diterjang banjir bisa digunakan. Kalau tidak tanggung jawab dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk mencarikan lahan. Pada dasarnya Pemerintah Kabupaten Lebak siap untuk menyiapkan lahan yang dibutuhkan," kata Muhadjir di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (7/1).
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan ada 6 kecamatan di Kabupaten Lebak yang mengalami kerusakan berat akibat banjir bandang. Sebanyak 11.400 jiwa dari 2.914 KK terdampak bencana tersebut.
ADVERTISEMENT
"9 orang meninggal dunia, 30 jembatan rusak, 19 unit sekolah rusak, tingkat Paud, SD, SMP. 1.226 rumah terendam, 520 rusak ringan dan yang rusak berat, yang sampai hilang ini 1.310 rumah rusak berat," kata Andika.
Andika mengatakan Pemprov Banten juga telah mengeluarkan status tanggap darurat hingga 14 Januari. Pemerintah telah menyalurkan bantuan logistik dan pengungsian untuk wilayah terdampak. Meski begitu, ia mengingatkan agar warga tetap mewaspadai cuaca ekstrem yang masih akan melanda Banten.
"Kemudian kepala BMKG mewanti-wanti saya untuk berkoordinasi dengan kepala daerah lainnya di 3 hari ke depan, wilayah ekstrem atau cuaca ekstrem masuk di wilayah Banten," kata Andika.