Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pemerintah Harus Bicara Tuntas Soal Mundurnya Yudi Latif
10 Juni 2018 0:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif menyatakan mundur dari jabatannya. Mundurnya Yudi Latif menimbulkan beberapa spekulasi. Bahkan di media sosial banyak muncul isu liar. Pemerintahan Jokowi harus bisa menjelaskan mundurnya Yudi itu, bila tidak isu liar itu akan menjadi pembenaran.
ADVERTISEMENT
"Menjadi spekulasi kenapa dia mundur, apakah dia tidak tahan terhadap tekanan jadi seorang birokrat, atau ada yang menyatakan sudah lama kerja tapi anggaran belum turun. Atau mungkin apakah Yudi Latif yakin tidak? Atau makin yakin enggak dengan apa yang dilakukan? yang sedang dibela," kata Pengamat Komunikasi Poltik, Effendi Gazali di Gado-gado Boplo, Jalan Gerrje Theresia, Jakarta Pusat, Sabtu (9/6).
Meski demikian, Effendi berharap ketiga spekulasi itu tak dibiarkan begitu saja. Karena itu, ia meminta pemerintah untuk melakukan klarifikasi terhadap keputisan Yudi Latif untuk mundur.
"Kalau saya pribadi tidak mau sampai ke ketiga spekulasi itu. Pemerintah punya tugas nanti untuk menjawab jangan sampai tiga spekulasi tadi naik jadi latar belakang mundurnya Yudi Latif," ujarnya
ADVERTISEMENT
Menurut Effendi tugas dalam birokrasi sangatlah berat. Apalagi, Yudi Latif mengepalai lembaga yang mempunyai tanggungjawab penting. Namun, ia menyayangkan, apabila isu terkait honor BPIP belum pernah diterima.
"Kehidupan birokrasi sudah sedemikian sulit. Kedua, ini embaga penting. Kemudian juga budget belum turun, susah jadi orang baik tapi budget belum turun. Kemudian, orang di BPIP ini betul yakin engga apa yang sedang dilakukan adalah sesuatu yang penting atau mungkin mulai pelan-pelan lemah," pungkasnya.
Live Update