Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pemerintah Jerman Terancam Kolaps Akibat Kanselir Pecat Menteri Keuangan
7 November 2024 15:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintah Jerman di bawah Kanselir Olaf Scholz terancam kolaps. Kekhawatiran itu muncul usai Scholz memecat Menteri Keuangan Christian Lindner.
ADVERTISEMENT
Linder dipecat oleh Scholz pada Rabu (6/11). Keputusan diambil setelah pertemuan anggota koalisi pemerintah di hari yang sama.
Selama beberapa bulan terakhir Linder terlibat adu pendapat dengan anggota koalisi yang menyebabkan anjloknya popularitas Pemerintah Jerman.
Bahkan pada Jumat pekan lalu, Linder yang memimpin partai FDP menyampaikan ultimatum berisi 18 halaman rencana penyusunan ulang anggaran Jerman tahun depan.
Akan tetapi usulan Linder tak diterima. Bahkan berujung pemecatan terhadap dirinya
Usai pemecatan Linder kekacauan terjadi koalisi pemerintahan Jerman. Sebab, partai FDP yang menjadi anggota koalisi pemerintahan menarik semua menterinya dari kabinet.
Lewat keterangan yang disampaikan pada Rabu Scholz mengatakan pertikaian di pemerintahan dimulai ketika dirinya meminta Linder menurunkan biaya listrik, meningkatkan investasi sampai mempertahankan dukungan Jerman terhadap Ukraina.
ADVERTISEMENT
Scholz mengatakan, seluruh keinginannya itu ditolak Linder. Padahal, Scholz mengakui kondisi dunia memerlukan Jerman beradaptasi dengan perekonomian dan geopolitik dunia.
“Situasinya sangat serius. Ada perang di Eropa, ketegangan meningkat di Timur Tengah. Pada saat sama ekonomi kita mandek,” ucap Scholz seperti dikutip dari The Guardian.
“Kami perlu berinvestasi lebih banyak dalam pertahanan kami,” sambung dia.
Kemudian Scholz menuding Linder sosok egois. Sebab, Linder menolak kompromi dan menggunakan taktik picik.
“Saya meminta maaf kepada rakyat Jerman, dan kami ingin menyelamatkan dari keputusan sulit ini, terutama saat saat ketidakpastian meningkat,” ucap Scholz.