Pemerintah Kirim Bantuan ke Warga Manusu Ane Maluku yang Kelaparan

24 Juli 2018 17:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Suku Manusu Ane Maluku Tengah (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Suku Manusu Ane Maluku Tengah (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Warga 'Mausu Ane' yang merupakan suku pedalaman di hutan Seram, Gunung Morkelle, Kecamatan Maluku Tengah, mengalami bencana kelaparan. Bahkan, 3 orang di antaranya menderita busung lapar hingga meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, pemerintah akan telah mengirimkan bantuan berupa bahan makanan pokok, perlengkapan tidur, hingga paket kebutuhan anak.
"Bantuan sudah dihimpun tim Dinas Sosial Kabupaten Maluku Tengah dan Dinas Sosial Provinsi Maluku. Insyaallah bantuan mulai disalurkan Rabu (25/7) oleh tim kami," kata Idrus, dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa, (24/7).
Idrus menjelaskan, bantuan yang disalurkan berupa 1 ton beras, 190 lembar matras, 225 lembar selimut, 35 paket anak-anak, 60 paket untuk lansia dan 45 paket kids ware.
Kemudian ada paket lauk pauk sebanyak 90 paket, peralatan dan perlengkapan memasak (panci, wajan, piring, gelas), 45 unit tenda gulung, 45 lembar selimut woll.
"Bantuan awal ini semoga cukup untuk memenuhi kebutuhan sebanyak 45 kepala keluarga atau 170 jiwa yang bermukim di Negeri Maneo Rendah," tuturnya.
Raja Maneo, perantara suku Mausu Ane di Maluku Tengah (Foto: Dok. Polda Maluku)
zoom-in-whitePerbesar
Raja Maneo, perantara suku Mausu Ane di Maluku Tengah (Foto: Dok. Polda Maluku)
Selanjutnya, kata Idrus, pemerintah akan melakukan asesmen terhadap warga. Sebanyak 10 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Maluku diterjunkan untuk melakukan asesmen bersama dengan tim dari Dinas Sosial Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah, dan Pendamping Komunitas Adat Terpencil (KAT).
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, insiden kelaparan ini trjadi karena perkebunan warga yang menjadi tempat mereka mencari makan diserang babi hutan dan tikus.
Kondisi ini menyebabkan mereka tidak memiliki cukup makanan yang biasanya tercukupi dari hasil kebun mereka. Akibat rawan pangan ini sebanyak tiga warga meninggal dunia terdiri dari 1 orang lanjut usia dan 2 balita.
"Nanti kita lihat bagaimana hasil asesmennya. Kita akan pantau kondisinya seperti apa, kebutuhannya seperti apa, lalu kita akan berikan rekomendasi. Saya berharap kementerian dan lembaga terkait dapat bersinergi dalam mengatasi rawan pangan ini," katanya.