Pemerintah Minta Bank Bantu Masyarakat Terbitkan Sertifikat Tanah

9 Maret 2017 15:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sofyan Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang  (Foto: Edy Sofyan/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Sofyan Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang (Foto: Edy Sofyan/kumparan )
Program sertifikasi tanah akan mulai direalisasikan tahun ini. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional rencananya akan menerbitkan sekitar 5 juta sertifikat tanah.
ADVERTISEMENT
Masalah sertifikasi tanah memang tengah menjadi fokus pemerintah. Sebab, dari data Kementerian Agraria dan Tata Ruang, dari sekitar 130 juta bidang (persil) tanah, baru sekitar 46 juta persil yang diakui secara legal.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan pemerintah akan melakukan akselerasi sertifikasi agar seluruh tanah bisa terpetakan dan terdaftar pada 2025. Hal ini sejalan dengan PRONA (Program Agraria Nasional) dari Kementerian ATR.
"Tahun ini pemerintah akan membantu menerbitkan 5 juta sertifikat tanah dengan pendanaan dari APBN sekitar Rp 2 triliun,” kata Sofyan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (9/3).
Menurut Sofyan, angka itu bisa lebih besar lagi jika dilakukan kerja sama dengan bank melalui Coporate Social Responsibility (CSR). Sofyan mengatakan pemerintah akan berkoordinasi dengan semua bank agar bisa membantu program sertifikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung berbagai kebijakan dan aturan baru yang akan dikeluarkan pemerintah terkait serifikasi tanah. Salah satunya sertifikasi lahan perkebunan kelapa sawit.
“Bank Mandiri telah lama terlibat dalam pendanaan bagi pengembangan industri sawit nasional. Hingga saat ini, outstanding kredit di sektor perkebunan kelapa sawit (on farm) mencapai Rp 48,97 triliun atau sebesar 8,54 persen dari portofolio kredit Bank Mandiri dengan kualitas kredit yang sangat baik,” ujar Kartika.
Kartika menambahkan, pihaknya juga telah mengimplementasi program pembiayaan kepada pekebun plasma binaan dengan pola kemitraan bersama perusahaan sawit berskala besar. “Pola kemitraan ini cukup efektif untuk membantu pekebun mendapatkan akses pendanaan jangka pendek,” jelas Kartika.
ADVERTISEMENT