Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pemerintahan Macron Selamat dari Mosi Tidak Percaya, Rusuh Pecah di Prancis
21 Maret 2023 10:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pemerintah Prancis yang dipimpin Presiden Emmanuel Macron selamat dari mosi tidak percaya. Voting tersebut dipicu kebijakan pemerintah menaikkan usia pensiun menjadi 64.
ADVERTISEMENT
Kenaikan usia pensiun membuat Prancis membara. Demo besar yang diikuti jutaan orang digelar di ibu kota Paris. Sebanyak 101 orang demonstran ditangkap polisi Prancis akibat bentrok dengan aparat keamanan setempat.
Atas dasar itu, anggota parlemen meminta voting mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Macron digelar. Upaya menggulingkan pemerintahan lewat mosi tidak percaya pada Senin (20/3) gagal terwujud.
Hanya 278 anggota parlemen yang setuju mosi tidak percaya. Mereka gagal mencapai ambang batas dukungan yaitu 278, demikian dikutip dari BBC.
Sebenarnya upaya mosi tidak percaya dua kali dilakukan parlemen Prancis pada Senin lalu. Namun, mosi kedua yang kali ini diajukan tokoh sayap kanan, Marine Le Pen, juga gagal.
Karena dua mosi tidak percaya gagal, rancangan undang-undang kontroversial menaikkan usia pensiun dari 62 ke 64 resmi menjadi undang undang.
ADVERTISEMENT
Usai UU pensiun disahkan, protes pecah di Paris bagian tengah tepat Senin tengah malam. Beberapa demonstran membakar ban.
Laporan kantor berita AFP, beberapa demonstran terlibat bentrok dengan kepolisian. Aparat menembakkan gas air mata demi membubarkan demonstran.
Dengan gagalnya mosi tidak percaya, Macron tidak perlu membentuk pemerintahan baru atau mempercepat pemilu.
Rusuh juga pecah di dua kota lainnya di Prancis, Dijon dan Strasbourg. Demonstran memecahkan kaca beberapa swalayan.
Sementara itu, belum diketahui apakah Macron akan menyampaikan komentar terkait mosi tidak percaya, UU pensiun hingga rusuh besar di Prancis.