news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Pemerintahan Trump Ingin Zelensky Minta Maaf Sebelum Lanjut Kesepakatan Mineral

4 Maret 2025 13:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbincang dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat melakukan pertemuan kenegaraan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (28/2/2025). Foto: Saul Loeb/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbincang dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat melakukan pertemuan kenegaraan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (28/2/2025). Foto: Saul Loeb/AFP
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Donald Trump meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan permintaan maaf publik sebelum melanjutkan pembicaraan terkait kesepakatan mineral tanah langka Ukraina dan bantuan asing.
ADVERTISEMENT
Permintaan ini muncul usai ketegangan dalam pertemuan di Ruang Oval pada Jumat (28/1) lalu yang berujung penghentian sementara bantuan militer AS ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio secara terbuka mendesak Zelensky untuk meminta maaf dalam sebuah wawancara di CNN.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio. Foto: Andrew Caballero-Reynolds/AFP
Sementara itu, keputusan Trump menghentikan bantuan militer pada Senin (3/3), membuat negaranya kian berselisih dengan sekutu di Eropa, seperti Inggris dan Prancis.
Setelah insiden Ruang Oval, negara-negara tersebut tetap mendukung Zelensky dan mengadakan summit di London.
“Ada kesenjangan kemampuan yang tidak dapat dipenuhi oleh Eropa sendiri,” ungkap seorang pejabat AS, seperti diberitakan CNN.
Namun, seorang pejabat Eropa menilai langkah pemerintahan Trump sebagai tindakan yang “kecil dan salah”, serta memperingatkan hal ini akan memperdalam ketidakpercayaan rakyat Ukraina terhadap AS.
ADVERTISEMENT
Pejabat itu juga memperkirakan dampaknya akan meningkatkan jumlah korban sipil, karena Ukraina kesulitan bertahan dari serangan udara Rusia tanpa pasokan rudal pertahanan udara.
Paramedis militer merawat anggota militer Ukraina yang terluka di tengah serangan Rusia ke Ukraina, dekat kota Vovchansk di wilayah Kharkiv, Ukraina, Minggu (12/5/2024). Foto: Vyacheslav Madiyevskyy/REUTERS
Penghentian bantuan ini membekukan sejumlah paket yang sebelumnya telah disetujui, termasuk amunisi, senjata anti-tank, ribuan peluru artileri, dan kendaraan lapis baja.
Pejabat pertahanan AS menyatakan peralatan yang sedang diperbaiki di Polandia sebelum dikirim kembali ke Ukraina juga ikut terdampak.
Trump menegaskan penghentian bantuan merupakan bagian dari strategi tekanan agar Ukraina berkomitmen pada perundingan damai.
Menurut pejabat Gedung Putih, langkah ini diambil untuk memastikan bantuan AS benar-benar berkontribusi pada solusi jangka panjang.
Pertemuan Trump dan Putin di KTT APEC. Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Dalam beberapa pekan terakhir, Trump semakin memperlihatkan pendekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia menuding Ukraina sebagai pihak yang memulai perang dan sempat menyebut Zelensky sebagai “diktator”.
ADVERTISEMENT
Penghentian bantuan militer ini diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap keseimbangan konflik dan berpotensi memperkuat posisi Rusia.
Keputusan akan tetap berlaku hingga Trump merasa Zelensky cukup berkomitmen untuk negosiasi damai.