Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Pemicu Banjir di Kelapa Gading: Hujan Ekstrem 157,4 Mm/Hari hingga Rossby
1 Maret 2024 10:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Daerah elite Kelapa Gading di Jakarta Utara terendam banjir sehingga memicu kemacetan parah pada Kamis (29/2). Salah satu pemicunya adalah curah hujan ekstrem yang mencapai 157,4 mm/hari.
ADVERTISEMENT
BMKG mengatakan, berdasarkan Prakiraan Musim Hujan Tahun 2023/2024 BMKG, puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia sudah terlewati.
Meskipun demikian, sebagian wilayah Pulau Sumatra bagian selatan dan Pulau Jawa masih berada dalam puncak musim hujan di bulan Februari, sehingga peningkatan curah hujan pada wilayah-wilayah tersebut masih berpotensi terjadi.
BMKG memantau hujan dengan intensitas ringan hingga ekstrem masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia sejak tanggal 24 hingga 29 Februari 2024.
"Intensitas curah hujan pada kategori ekstrem terjadi di wilayah DKI Jakarta (Kelapa Gading), sedangkan hujan dengan intensitas sangat lebat terjadi di Kalimantan Tengah (Barito Utara), Sulawesi Tenggara (Kendari), dan Papua Tengah (Timika),โ ungkap BMKG dalam pernyataan tertulis, Jumat (1/3).
ADVERTISEMENT
Curah hujan ekstrem berada di angka lebih 150 mm/hari, sedangkan hujan sangat lebat di angka 100-150 mm/hari.
Menurut BMKG, khusus wilayah Jabodetabek, peningkatan curah hujan terpantau sejak tanggal 27 Februari 2024.
"Intensitas curah hujan pada kategori ekstrem mencapai 157,4 mm/hari di Kelapa Gading pada tanggal 28 Februari 2024, disusul dengan hujan kategori sangat lebat di wilayah Tanjung Priok, Pulo Gading, dan Sunter Timur pada tanggal yang sama,โ ungkapnya.
Dalam tabel curah hujan yang dilansir BMKG di bawah ini, curah hujan ekstrem ditandai dengan warna ungu. Data ini untuk periode 28 Februari pukul 19.00 hingga 29 Februari pukul 07.00 WIB.
Kapasitas Drainase Jakarta
Sementara itu, menurut Gubernur Anies Baswedan saat meninjau banjir Jakarta akibat hujan ekstrem pada tahun 2021 silam, kapasitas sistem drainase di Jakarta hanya mampu menampung curah hujan di kisaran 50-100 mm/hari. Jika curah hujan terjadi di atas 100 mm/hari, maka banjir tak terhindarkan.
ADVERTISEMENT
Gelombang Rossby
Lebih lanjut BMKG mengungkapkan, data dari BPBD DKI Jakarta menyebutkan sejumlah ruas jalan tergenang banjir, yaitu di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat dengan ketinggian 10-25 cm serta di Jakarta Barat setinggi 30 cm pada tanggal 28 dan 29 Februari 2024.
"Kondisi ini dipicu oleh aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial di selatan Pulau Jawa bagian barat dan peningkatan kecepatan angin di sekitar wilayah Kepulauan Bangka Belitung dan Selat Karimata, yang kemudian membentuk pola perlambatan, pertemuan, dan belokan angin di sekitar wilayah Jawa bagian barat," jelas BMKG.