Pemilik Panti Pijat Positif Corona Kabur dari Ambulans, Lari ke Tengah Demo

20 Oktober 2020 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ambulans bersiap memasuki Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Rabu (16/9).  Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ambulans bersiap memasuki Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Rabu (16/9). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ancaman penyebaran corona di tengah demo tolak Omnibus Law makin nyata. Seorang pemilik panti pijat kabur ke tengah demo saat dalam perjalanan ke Wisma Atlet.
ADVERTISEMENT
Pelaku berinisial E (34). Dia sebelumnya ditangkap bersama dengan sejumlah wanita karena nekat membuka panti pijat di tengah PSBB.
Kepala Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulia Kedoya, Susan J Zulkifli menjelaskan E kabur pada Kamis (8/10). Saat itu, ambulans yang membawanya terjebak macet karena demo.
Saat itulah, dia memanfaatkan kelengahan petugas dan kabur keluar dari ambulans. Dengan cepat, dia lari ke tengah para pendemo.
“Sampai saat ini kami masih mencari keberadaan E. Dia meloncat dari ambulans dan berbaur dengan massa aksi yang menolak UU Cipta Kerja,” ujar Susan seperti dikutip dari Antara, Selasa (20/10).
Seorang demonsran melempari polisi saat unjuk rasa menolak Omnibus Law di Jakarta, Kamis (8/10/2020). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Susan menjelaskan terpaparnya E diketahui dari hasil swab test yang digelar aparat tiga pilar Kebon Jeruk setelah penggerebekan terhadap panti pijatnya.
ADVERTISEMENT
Total 11 perempuan diamankan aparat dan diboyong ke Panti Sosial Bina Karya Wanita. E juga dibawa ke sana.
Dari 11 perempuan, delapan dinyatakan positif COVID-19, dan satu di antara kasus positif rupanya mengidap komorbid HIV/AIDS.
E dan tujuh karyawannya lalu dibawa Wisma Atlet Kemayoran untuk menjalani isolasi. Namun di tengah perjalanan, ambulans yang membawa mereka terjebak macet akibat massa pedemo di kawasan Sawah Besar.
E yang duduk di pinggir baris kedua nekat membuka pintu dan langsung melarikan diri mendekati massa, agar tidak terkejar oleh petugas ambulans.
Susan mengatakan pihak panti sosial telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang.
6 karyawan E telah dinyatakan sembuh sepekan kemudian. Sedangkan untuk perempuan berinisial S (20) dengan komorbid HIV/AIDS dipisahkan ke Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit.
ADVERTISEMENT
Proses pemulangan mereka menuju Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulia menggunakan mobil milik Dinas Sosial dan dikawal anggota TNI-Polri agar tak terulang kejadian serupa.
“Yang di RSKD Duren Sawit juga sudah sembuh dari COVID-19, tapi harus mendapat perawatan HIV yang diidapnya,” kata Susan.