Pemilik Toko Playstation Aniaya Anggota TNI AU di Medan

25 September 2018 14:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Toko Playstation yang menjadi lokasi penyekapan anggota TNI AU di Medan. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Toko Playstation yang menjadi lokasi penyekapan anggota TNI AU di Medan. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebuah toko servis playstation bernama Tomb Rider Games di Jalan Zein Hamid, Medan, Sumatera Utara, rusak usai keributan yang terjadi pada Minggu (23/9) sekitar pukul 21.00 WIB. Toko tersebut rusak akibat aksi penyelamatan terhadap salah seorang anggota TNI AU, Pelda Muhammad Chalik (45), yang dipukuli dan disekap pemilik toko.
ADVERTISEMENT
Komandan Lanud Soewondo Kolonel Pnb. Dirk Poltjen Lengkey saat dikonfirmasi, Selasa (25/9) mengatakan, kejadian bermula saat anak Muhammad Chalik datang untuk memperbaiki playstation di toko tersebut. Namun beberapa saat kemudian, pemilik toko mengabarkan bahwa playstation tersebut tak dapat diperbaiki kerusakannya.
Meski begitu, si anak diminta untuk membayar Rp 100 ribu sebagai tanda batal. Karena tak memiliki uang sebanyak itu, si anak kemudian pulang dan memberitahukan hal tersebut ke ayahnya, Pelda Muhammad Chalik.
Keduanya kemudian mendatangi toko tersebut untuk komplain karena harus membayar Rp 100 ribu, padahal playstation yang rusak tak bisa diperbaiki. Sempat terjadi perdebatan, hingga Pelda Muhammad Chalik dan anaknya memutuskan untuk pergi dari toko tersebut.
"Lalu mereka kemudian ingin membawa pergi playstation itu, tapi diadang sama satpam. Dari itulah kemudian terjadi percekcokan, adu mulut, dan akhirnya berantem," ujar Dirk saat dikonfirmasi (25/9).
Toko Playstation yang menjadi lokasi penyekapan anggota TNI AU di Medan. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Toko Playstation yang menjadi lokasi penyekapan anggota TNI AU di Medan. (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
Dirk menjelaskan perkelahian tersebut dimulai saat pemilik toko berinisial J (34) tersebut terbakar emosi dan memukul Muhammad Chalik menggunakan sebuah tongkat baseball. Setelah itu pemilik toko menyekap Muhammad Chalik di sebuah ruangan.
ADVERTISEMENT
Korban yang dalam kondisi luka kemudian menghubungi rekannya anggota TNI AU Lanud Soewondo. Tak lama setelah itu beberapa anggota mendatangi toko tersebut untuk menjemput korban, namun dihalangi pemilik toko yang melempari anggota TNI AU.
"Jadi, saat personel mau menjemput pria yang memukul ini untuk diamankan, di situ terjadi lempar-lemparan antar pemilik toko dan anggota TNI AU, dan ia tidak mau mengikuti prosedur (pengamanan)," lanjut Dirk.
Bahkan sempat terjadi perlawanan dari pihak toko sehingga petugas sempat mengalami kesulitan untuk mengamankan korban dari lokasi dan terpaksa menerobos masuk.
J, dikenal warga sekitar sebagai sosok yang temperamen. Berdasarkan informasi yang diperoleh kumparan dari beberapa warga yang bermukim di sekitar lokasi kejadian, J memang sering marah kepada pelanggan.
ADVERTISEMENT
"Waktu kejadian di Minggu (23/9) malam itu, dia memang yang mukul duluan. Saya lihat, sdah biasa itu dia marah-marah kayak gitu," ucap seorang tetangga yang enggan disebut namanya.
"Bahkan waktu ada petugas perkotaan yang urus bagian pajak baliho dan spanduk-spanduk itu dikejar sama dia (pelaku) pakai samurai. Temperamennya tinggi," lanjutnya.
Warga juga menilai J tidak akrab dan jarang bergaul dengan tetangga karena hampir tidak pernah saling mengobrol dan jarang terlihat.
Dari pantauan terkini kumparan di lokasi kejadian, puing-puing pecahan kaca masih bertebaran di teras toko bersamaan dengan beberapa kendaraan yang tergeletak di lantai. Sementara pemilik toko beserta satpam telah diamankan TNI untuk diserahkan ke pihak kepolisian.