Pemilu AS: Pertarungan Antara Dua Lansia

10 April 2020 6:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump dan Joe Biden. Foto: Reuters dan AFP/Jeff Kowalsky
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump dan Joe Biden. Foto: Reuters dan AFP/Jeff Kowalsky
ADVERTISEMENT
Tanggal 3 November 2020 akan menjadi momen penting bagi seluruh masyarakat Amerika Serikat (AS). 7 bulan lagi dari sekarang, AS akan melaksanakan pesta demokrasi empat tahunan yakni Pemilu AS 2020.
ADVERTISEMENT
Masyarakat di berbagai belahan dunia menanti pertarungan dua kandidat Pilpres AS. Mereka adalah petahana Donald Trump dan Joe Biden, mantan wapres AS.
Donald Trump cukup percaya diri untuk kembali maju. Dia mantap kembali mencalonkan diri di Pemilu AS 2020, setelah memenangkan pemilihan primer Partai Republik di Florida dan Illinois.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan tanggapan tentang pandemi virus corona atau COVID-19 kepada negaranya di Gedung Putih, Washington, AS. Foto: Doug Mills/Pool via AFP
Trump memang tak perlu menang di semua wilayah. Unggul di dua wilayah itu saja sudah cukup dan menjadi tiket bagi Trump maju jadi kandidat capres.
Di pemilu kali ini, pria berusia 73 tahun itu akan kembali bertarung mempertahankan posisinya di Gedung Putih sebagai orang nomor satu di AS.
"Selamat untuk Donald Trump yang resmi menjadi calon presiden Partai Republik," sebut Ketua Umum Partai Republik Ronna McDaniel, seperti dikutip dari AFP.
Joe Biden. Foto: AFP/Frederic J. BROWN
Di kubu Partai Demokrat, ada nama Joe Biden. Sosok penantang yang sudah malang melintang di dunia perpolitikan AS ini, pernah menjadi wakil presiden di masa pemerintahan Barack Obama.
ADVERTISEMENT
Biden mengantongi suara dari 10 negara bagian dari pemilihan capres Demokrat pada Selasa (3/3) atau yang dikenal dengan Super Tuesday.
Suara Biden mengungguli kandidat lain yakni eks Gubernur New York yang juga konglomerat media Michael Bloomberg dan Bernie Sanders. Langkah Biden kian terbendung setelah Sanders mundur dari kontestasi kandidat capres dari Partai Demokrat.
Karier politik Biden
Pria berusia 77 tahun ini menjadi senator terlama dari wilayah Delaware, AS. Semasa karier politiknya menjadi senator, Biden menjadi salah satu politikus yang pernah menentang perang Teluk pada tahun 1991.
Biden menjalani dua periode jabatan sebagai wakil presiden ke-47 Amerika Serikat di era pemerintahan Barack Obama. Selama jadi wapres, Biden membantu Obama merumuskan kebijakan penarikan pasukan AS dari Irak pada tahun 2011.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2017, di akhir masa pemerintahannya, Barack Obama memberi Biden 'Presidential Medal of Freedom'. Salah satu janjinya jika terpilih menjadi presiden nanti adalah ia akan menunjuk wanita sebagai wakil presidennya.
"Bila saya terpilih jadi presiden, kabinet dan pemerintahan saya, akan seperti negara ini, dan saya berkomitmen untuk memilih perempuan menjadi wapres," kata Biden, seperti dikutip dari AFP.
"Ada beberapa perempuan yang punya kemampuan menjadi wapres," sambung dia.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!