Pemilu Bangladesh Diboikot Belasan Partai, PM Sebut Oposisi Teroris

7 Januari 2024 11:04 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina memberikan pidato selama perayaan 75 tahun Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) di markas besar UNESCO di Paris pada 12 November 2021. Foto: Julien De Rosa / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina memberikan pidato selama perayaan 75 tahun Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) di markas besar UNESCO di Paris pada 12 November 2021. Foto: Julien De Rosa / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemilu Bangladesh pada Minggu (7/1) diboikot oposisi. Perdana Menteri Sheikh Hasina menyebut Partai Nasionalis Bangladesh sebagai organisasi teroris.
ADVERTISEMENT
BNP adalah satu dari belasan partai di Bangladesh yang menolak ikut pemilu. Mereka menyebut pemilu kali ini tidak bebas dan adil.
Meski mendapat penolakan otoritas Bangladesh tetap menggelar pemilu. PM Hasina pun langsung melontarkan tudingan ke BNP.
Seorang pria menunggu untuk menerima surat suaranya sebelum memberikan suara dalam pemilihan umum Bangladesh di Dhaka pada 7 Januari 2024. Foto: INDRANIL MUKHERJEE / AFP
"BNP adalah organisasi teroris," kata Hasina seperti dikutip dari AFP.
Hasina juga membantah tuduhan bahwa pemilu berlangsung tidak jujur dan adil seperti disampaikan kelompok oposisi.
"Saya melakukan yang terbaik untuk memastikan demokrasi terus berlanjut di negara ini," jelas Hasina.
Jelang pemilu oposisi meminta warga untuk tidak ikut serta. Mereka bahkan menyebut pemilu pada 2024 ini sebagai aib.