news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemilu Dini Malaysia Resmi Digelar pada 19 November 2022

20 Oktober 2022 11:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Partai Warisan Sabah Shafie Apdal memberikan suara selama pemilu di Semporna, Sabah, Malaysia, (26/9) Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Partai Warisan Sabah Shafie Apdal memberikan suara selama pemilu di Semporna, Sabah, Malaysia, (26/9) Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Malaysia memutuskan akan mengadakan pemilu lebih awal yang jatuh pada 19 November mendatang. Langkah ini menyusul pembubaran parlemen yang dilakukan perdana menteri Ismail Sabri Yaakob pada pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Kabar itu diungkap oleh Ketua Komisi Pemilu Abdul Ghani Salleh dalam sebuah konferensi pers pada Kamis (20/10). “Para kandidat harus mengajukan pencalonan mereka untuk menjadi anggota parlemen pada 5 November,” kata Salleh, seperti dikutip dari Reuters.
Pemungutan suara dilakukan lebih awal dari yang dijadwalkan semula, yakni September 2023. Namun, keputusan tersebut juga cukup menantang, sebab dilaksanakan di musim hujan yang memicu banjir di banyak wilayah di Negeri Jiran. Situasi ini mempengaruhi jumlah pemilih yang nantinya hadir ke tempat pemungutan suara.
Sekitar 21 juta warga Malaysia memenuhi syarat untuk ikut pemilu pada tahun ini. Mereka akan memilih anggota parlemen ke majelis rendah parlemen dengan 222 kursi. Partai atau koalisi yang memenangkan mayoritas sederhana yakni 112 kursi, akan membentuk pemerintahan berikutnya.
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob. Foto: Facebook @ismailsabri60
Sebelumnya, Ismail memutuskan untuk membubarkan parlemen Malaysia pada 10 Oktober lalu agar pemilu dapat diselenggarakan lebih awal. Langkah ini diambil menyusul ketidakstabilan politik di negara itu yang telah berlangsung selama empat tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Selama berkuasa, Ismail telah memperoleh tekanan semakin intens dari beberapa faksi koalisi yang berkuasa untuk mengadakan pemungutan suara lebih awal. Ismail menyerukan pemilu lebih awal untuk mengakhiri pertanyaan atas legitimasi pemerintahannya dan mengembalikan mandat kepada rakyat.
“Mandat rakyat adalah penangkal yang kuat bagi negara untuk mewujudkan stabilitas politik dan menciptakan pemerintahan yang kuat, stabil dan dihormati setelah pemilihan umum,” tutur Yaakob dalam pidatonya, pada Senin (10/10).
Sementara itu, partai yang berkuasa di Malaysia dan menaungi Ismail, The United Malays National Organisation (UMNO), mendesak pengadaan pemilu lebih awal akibat kondisi yang tidak stabil dalam masa pemulihan pasca-pandemi.
Perekonomian Malaysia masih belum pulih dari COVID-19 dan kondisi geopolitik global yang tidak stabil mengakibatkan terjadinya kebimbangan dan kenaikan harga pokok di kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Koalisi UMNO mendesak pemilu lebih awal agar dapat membentuk koalisi penguasa yang lebih stabil.
Sejak kelompok oposisi menggulingkan UMNO. yang telah memerintah selama 60 tahun lamanya, pada 2018 lalu, dunia perpolitikan Malaysia menjadi tidak stabil dan dampaknya dirasakan hingga saat ini.