Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Pemilu Kanada Dibayangi Ancaman Intervensi dari China dan India
25 Maret 2025 17:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Badan intelijen Kanada menduga India dan China akan mengintervensi pemilu di negaranya. Rencananya pemungutan suara di sana akan digelar pada 28 April 2025.
ADVERTISEMENT
Intelijen Kanada menambahkan, dua negara lain yaitu Rusia dan Pakistan kemungkinan besar akan pula melakukan tindakan serupa.
Komentar itu disampaikan saat relasi Kanada dengan China dan India berada di titik nadir. Sampai saat ini baik China maupun India membantah tuduhan akan ikut campur dalam pemilu di Kanada.
Padahal pada pemilu 2019 dan 2021 Kanada meluncurkan penyelidikan atas dugaan intervensi China. Laporan final mengungkap intervensi China ternyata tidak mempengaruhi hasil pemilu.
Adapun Deputi Direktur Operasional Badan Intelijen Kanada, Vanessa Llyod, mengatakan saat ini negara terduga yang akan mengintervensi pemilu menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk melancarkan aksi.
“RRC (Republik Rakyat China) kemungkinan besar menggunakan alat yang didukung AI untuk mencoba mengganggu proses demokrasi Kanada dalam pemilihan saat ini," kata Llyod seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
“Kami juga telah melihat bahwa pemerintah India memiliki niat dan kemampuan untuk ikut campur dalam komunitas Kanada dan proses demokrasi," sambung dia.
Penyebab Hubungan Memanas
Hubungan China dan Kanada memanas ketika awal bulan ini Beijing memberlakukan tarif bagi produk pangan dan petani bagi Kanada.
Aksi itu merupakan balasan dari keputusan Kanada memberlakukan tarif kepada mobil listrik dan aluminium dari China.
Sedangkan Kanada pada 2024 lalu memulangkan enam diplomat India dari negaranya. Pemulangan dilakukan karena kasus pembunuhan pemimpin Sikh di Kanada yang diduga dilakukan Pemerintah India.
Terkait dugaan dari Kanada, China menegaskan akan menghormati kedaulatan negara lain. Sementara India sampai sekarang belum berkomentar.
Pemilu Kanada Dipercepat
Pemilu Kanada digelar lebih awal pada 28 April 2025. Pemilu ini diumumkan oleh Perdana Menteri (PM) Mark Carney pada 23 Maret 2025, setelah ia menjabat sebagai PM menggantikan Justin Trudeau yang mengundurkan diri pada 14 Maret 2025.
ADVERTISEMENT
PM Carney mengadakan pemilu lebih awal untuk memperoleh dukungan kuat dalam menghadapi tekanan dari Presiden AS Donald Trump. Trump menerapkan tarif dagang dan mengeluarkan ancaman terhadap kedaulatan Kanada dengan wacana menjadikannya negara bagian ke-51 AS.
Partai Liberal pimpinan Carney akan bersaing ketat dengan Partai Konservatif memperebutkan mayoritas kursi parlemen.