Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pemilu Paruh Waktu AS: Partai Republik di Ambang Kemenangan di Senat dan DPR
9 November 2022 15:24 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hasil pemilu tingkat gubernur hingga senat yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali ini memainkan peran besar dalam susunan Kongres AS dan pemilihan presiden 2024 mendatang.
Berdasarkan hasil perhitungan awal dari 46 juta suara yang terkumpul selama pemilu paruh waktu periode ini, Partai Republik unggul dan kemungkinan merebut kendali atas DPR (House of Representatives) dari Partai Demokrat.
Meski begitu, partai yang dinaungi oleh Donald Trump tersebut masih harus berjuang untuk memperoleh suara mayoritas di Senat agar bisa menguasai dua majelis Kongres AS.
Badan riset lokal yang mengamati hasil pemilu AS, Edison Research, pada Selasa (9/11) melaporkan Partai Republik telah merebut lima kursi Partai Demokrat di DPR AS.
Jumlah ini cukup signifikan untuk merebut suara mayoritas dan menghambat agenda legislatif Biden yang saat ini popularitasnya merosot akibat kenaikan inflasi dan biaya hidup.
Sebab, perolehan angka mayoritas yang tipis saja dapat memuluskan upaya Partai Republik untuk memblokir prioritas Biden dan meluncurkan investigasi terhadap pemerintahan dan keluarganya.
ADVERTISEMENT
Di Kongres, susunan DPR yang dikuasai Partai Republik akan dapat menggagalkan kebijakan prioritas Partai Demokrat.
Contohnya seperti hak aborsi, cuti keluarga, jamsostek, dan lain-lain. Sementara apabila Senat dikuasai Partai Republik, maka mereka dapat memegang kendali atas nominasi yudisial Biden — termasuk setiap lowongan Mahkamah Agung.
Selain itu, jika berhasil merebut kendali atas Kongres, maka Partai Republik diperkirakan dapat mengurangi pengiriman bantuan ekonomi serta militer untuk Ukraina.
Pihaknya juga dapat bertindak tegas dalam menekan anggaran pengeluaran Gedung Putih yang melonjak, demi memberantas inflasi akibat utang. Ini merupakan salah satu penyebab mengapa biaya hidup di AS meroket. Selain itu kenaikan biaya hidup turut dipicu oleh pandemi dan konflik Rusia-Ukraina.
Meski begitu, angka pemungutan suara di DPR masih dapat berubah. Sebab, hampir 200 dari 435 anggota DPR belum diputuskan, termasuk beberapa petahana Partai Republik yang kondisinya masih rentan.
ADVERTISEMENT
Suara mayoritas atas Senat AS mungkin akan bergantung pada hasil kompetisi ketat di negara-negara bagian seperti Pennsylvania, Georgia, dan Nevada.
Perhitungan terbaru terakhir menunjukkan kedua partai terbesar di AS sebenarnya unggul di masing-masing kamar di Kongres. Di DPR Republik sementara unggul 178 melawan 173 suara dari Partai Demokrat.
Butuh 218 suara untuk mendapat kursi mayoritas pada DPR AS. Melihat perhitungan suara saat ini Republik begitu berpeluang menguasai DPR.
Di Senat AS Partai Demokrat sampai sekarang hanya unggul satu suara yaitu 48 melawan 47 suara dari Partai Republik. Republik berpeluang besar mendapat kursi mayoritas yaitu 50 suara.
Kemunduran suara Partai Demokrat sebenarnya sudah terprediksi sejak pertengahan tahun ini. Sempat menjadi partai mayoritas Demokrat kini di ujung tanduk.
ADVERTISEMENT
Presiden AS Joe Biden, yang sempat optimis Partai Demokrat akan sukses pada pemilu paruh waktu ini, mengaku proses persaingan akan lebih ketat dan tidak lagi stabil.
“Sudah bolak-balik dengan mereka [Republik] di depan, kami di depan, mereka di depan,” ujar Biden, seperti dikutip dari Reuters.
Walau hasil sementara pemilu sudah nampak, hasil akhir dari pemungutan suara paruh waktu AS ini tidak akan diumumkan dalam waktu dekat.
Otoritas penyelenggara pemilu di beberapa negara bagian memperingatkan bahwa penghitungan surat suara tersebut akan memakan waktu yang belum bisa ditentukan.