Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pemilu Swedia: Partai Neo-Nazi Antiimigran Diunggulkan
9 September 2018 17:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Rakyat Swedia akan mengikuti pemilihan umum pada hari ini, Minggu (9/9) waktu setempat. Mereka akan memilih anggota parlemen yang kemudian menentukan pejabat perdana menteri untuk empat tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Dalam pemilu tahun ini, isu rasial yang menyudutkan kelompok imigran mencuat di negara Skandaniavia ini. Hal itu menguntungkan partai Sweden Democrats partai antiimigran yang dianggap punya akar neo Nazi.
Diberitakan Reuters, dalam hasil poling terakhir, Sweden Democrats diperkirakan meraup 25 persen dari suara pemilih. Raihan suara itu dapat mengalahkan Social Democrats, partai yang sudah mendominasi parlemen Swedia selama satu dekade terakhir.
Pemimpin Sweden Democrats Jimmie Akesson menyebutkan, dalam pemilu ini rakyat Swedia harus memilih antara kesejahteraan atau imigran. Swedia dianggapnya mulai merasakan sejumlah akibat gelombang imigran.
Sejak 2015, Swedia memang menjadi negara Eropa yang menampung imigran paling banyak. Akesson mengatakan kedatangan 400.000 imigran telah mengancam kesejahteraan dan budaya Swedia.
ADVERTISEMENT
Saat berdebat di sebuah televisi pada Jumat (7/9), Akesson bahkan secara gamblang melontarkan pernyataan bernada rasial saat mengomentari keluhan para imigran soal sulitnya mencari kerja. "Karena mereka bukan orang Swedia," katanya dilansir AFP. "Mereka tidak cocok di Swedia dan tentu saja kemudian sulit mencari pekerjaan," sambungnya.
Gaya kampanye Akesson yang menyudutkan kelompok tertentu mendapat kecaman dari lawan politiknya. Salah satunya adalah Stefan Lofven yang kini menjabat sebagai perdana menteri. Menurut Lofven, Akesson telah menggunakan kekuatan kebencian.
Sejumlah warga Swedia juga mengungkapkan rasa tidak nyamannya dengan cara kampanye Akesson. Saat berkampanye di kawasan selatan Swedia, politikus 39 tahun itu sampai disoraki warga. "Tidak ada tempat untuk rasis di jalanan kami," sorak warga.
ADVERTISEMENT
Proses pemungutan suara di Swedia akan melibatkan lebih dari 7 juta pemilih. Tempat pemilihan akan ditutup pada 18.00 GMT atau 01.00 WIB. Hasil hitung cepat diperkirakan akan diumumkan setelahnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 9:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini