Pemilu Takmir, Pesta Demokrasi Masjid Jogokariyan Yogya

Suasana pemilu takmir Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, untuk periode 2023-2027. Dok: Masjid Jogokariyan

Pesta demokrasi digelar di Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta. Pemilu Takmir untuk masa bakti 2023-2027 ini diikuti sekitar 1.500 warga sebagai pemilih pada Kamis malam (18/5).

"Itu agenda 4 tahunan kalau periode yang terakhir kemarin, kan kita kemarin kan 2019 periode sampai 2023. Maka 2023 harus mengadakan lagi sampai periode yang sekarang 2027," kata Ketua Komisi Pemilihan Takmir Jogokariyan Gitta Welly saat dihubungi kumparan, Sabtu (20/5).

Pesta demokrasi ini sudah digelar sejak bertahun-tahun lalu. Sebelum 2015, pemilu takmir digelar 5 tahun sekali. Baru setelah 2015 masa bakti takmir 4 tahun.

Pemilih adalah warga dan jemaah Jogokariyan yang berusia 13 tahun ke atas. Total ada 2.250 orang yang mempunyai hak pilih. Dari jumlah tersebut sebanyak. 1.460 orang memberikan suaranya.

"Selain itu juga ada jemaah masjid. Makanya ada jemaah non-warga mereka tidak domisili Jogokariyan juga bukan KTP Jogokariyan. Jemaah di sini kemarin punya hak pilih itu. Namanya jemaah non-warga," katanya.

Suasana pemilu takmir Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, untuk periode 2023-2027. Dok: Masjid Jogokariyan

Kandidat takmir ini sebelumnya dicalonkan warga. Tujuh kandidat yang memiliki suara terbanyak sebagai formatur pengurus harian. Suara terbanyak kemudian menjadi ketua takmir.

Dengan dipilih secara langsung, diharapkan para takmir ini memiliki legitimasi yang lebih. Mereka bisa menjalankan amanahnya dengan maksimal karena mendapatkan kepercayaan dari banyak orang.

"Tanggung jawab lebih terbangun. Di satu sisi juga dengan melibatkan banyak pemilih harapannya mereka semua yang ikut milih itu merasa memiliki kepengurusan. Melalui ada program-program yang lain-lain mereka mendukung semua warga," jelasnya.

Dalam pemilihan itu juga ada bermacam doorprize. Ari Suranto warga RT 35 RW 10 Jogokariyan beruntung mendapatkan hadiah undian umrah.