Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Jabatan Recep Tayyip Erdogan sebagai Presiden Turki di ujung tanduk. Jajak pendapat jelang pemilu memperlihatkan Erdogan tertinggal.
ADVERTISEMENT
Survei yang dirilis oleh lembaga Konda pada Kamis (11/5) memperlihatkan Erdogan tertinggal 5 persen dari pesaing utamanya Kemal Kilicdaroglu.
Erdogan memperoleh dukungan sebesar 43.7 persen. Sementara Kilicdaroglu sebanyak 49.3 persen.
Konda memprediksi pilpres Turki akan berlangsung dua putaran. Putaran final akan digelar pada 28 Mei. Sedangkan putaran pertama dihelat pada Minggu 14 Mei.
Konda mengungkap ada sejumlah faktor membuat dukungan kepada Erdogan merosot. Paling utama adalah krisis biaya hidup Turki.
Krisis tersebut disebabkan merosotnya nilai mata uang Lira dan meroketnya inflasi. Gempa dahsyat pada Februari 2023 lalu juga berpengaruh terhadap merosotnya dukungan terhadap Erdogan.
Gempa menyebabkan 50 ribu lebih warga Turki hilang tempat tinggal. Mayoritas warga Turki memandang pemerintahan Erdogan seharusnya bisa mencegah kerusakan masif.
ADVERTISEMENT
Survei Konda digelar pada 6-7 Mei. Selain mengunggulkan Kilicdaroglu, partai oposisi Partai Rakyat Republik diprediksi menang pileg.
Survei lain yang dirilis Metropoll, turut mengunggulkan Kilicdaroglu. Dia diprediksi mendapat 49.1 persen dan Erdogan 46.9 persen.
Meski Kilicdaroglu diprediksi unggul, konsultan politik Hakan Akbas mengatakan Erdogan sebenarnya bisa menang. Itu terjadi jika putaran kedua benar-benar terwujud.
"Mengingat gempa bumi dan krisis ekonomi, (putaran kedua) tetap akan menjadi kesuksesan bagi dia (Erdogan). Yang lebih penting sekarang adalah hasil pemilu parlemen," ucap Akbas seperti dikutip dari Reuters.
"Bila parlemen digantung, maka Erdogan akan meyakinkan pemilih atas stabilitas dibanding kekacauan dari enam partai oposisi," sambung dia.