Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pemimpin Abu Sayyaf Tewas dalam Operasi Militer Filipina
23 April 2017 1:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Militer Filipina berhasil menewaskan salah seorang pimpinan kelompok Abu Sayyaf. Dalam operasi militer yang menargetkan kelompok militan Abu Sayyaf tersebut membunuh empat militan pada Sabtu (22/4) di Provinsi Bohol, bagian selatan Filipina.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan juru bicara militer Filipina, Brigadir Jenderal Restituto Padilla, awalnya pasukan mendeteksi dua militan Abu Sayyaf di kota Clarin, Provinsi Bohol, pada sekitar 13.00 waktu setempat. Kemudian terjadi kontak senjata antara tentara Filipina dan militan Abu Sayyaf. Birgjen Padilla menyebutkan bahwa satu pimpinan militan ikut tewas dalam kejadian tersebut.
Namun demikian, Brigjen Padilla enggan menyebutkan siapa nama militan yang tewas dalam baku tembak tersebut.
Mengutip dari Strait Times, terungkap identitas militan yang tewas. Pria tersebut adalah Joselito Melloria, pria yang selama ini disebut sebagai pimpinan Abu Sayyaf di Bohol.
Melloria telah lama menjadi momok warga Filipina selatan. Bersama kelompok Abu Sayyaf, ia disebut mengorganisir aksi teror dan penculikan. Penculikan warga Kanada dan Jerman yang terjadi bulan lalu dilakukan oleh kelompok Melloria.
ADVERTISEMENT
Sepak terjang Melloria begitu dihormati di antara militan yang menghuni wilayah selatan Filipina. Melloria sebelumnya pindah menjadi seorang Muslim setelah menikahi putri dari pimpinan organisasi teror Moro Islamic Liberation Front (MILF). Kedekatannya dengan pemimpin MILF membuat kariernya mencuat.
Melloria pernah menjadi pemimpin Ansar al-Khilafah Filipina (AKP) yang menggantikan Mohammad Jaafar Maguid yang meninggal bulan Januari. AKP dan Abu Sayyaf telah memproklamirkan diri sebagai bagian dari ISIS.
Sepak terjang Abu Sayyaf sejak awal 2017 membuat otoritas keamanan Filipina khawatir. Presiden Rodrigo Duterte kemudian memerintahkan serangan ke wilayah-wilayah yang diduduki oleh Abu Sayyaf di pulau-pulau bagian selatan Filipina.
Operasi militer ini kemudian mampu menekan Abu Sayyaf. Pekan lalu, kontak senjata yang terjadi di Bohol menewaskan empat orang militan. Salah satu yang tewas di tempat adalah Muamar Askali, juru bicara Abu Sayyaf. Muamar Askali merupakan 'bintang yang baru bersinar' di antara lingkaran militan. Dalam kontak senjata pada Selasa (11/4) tersebut, Melloria juga ikut dalam kelompok militan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kelompok militan pimpinan Meloria dan Askali memiliki catatan aksi teror yang cukup mengerikan. Mereka pernah menculik warga negara asing sejak November 2015. Selain itu, Abu Sayyaf juga kerap merampok kapal-kapal yang melintas laut sisi selatan Filipina. Kapal-kapal berbendera Indonesia sering menjadi korban perompak Abu Sayyaf.