Pemimpin Al-Qaeda Tewas Dalam Serangan Drone Tanpa Awak AS di Afghanistan

2 Agustus 2022 5:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pimpinan Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri berbicara dalam rekaman video yang disiarkan oleh saluran berita Al-Jazeera yang berbasis di Qatar pada tanggal 05 Maret 2006. Foto: AL-JAZEERA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pimpinan Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri berbicara dalam rekaman video yang disiarkan oleh saluran berita Al-Jazeera yang berbasis di Qatar pada tanggal 05 Maret 2006. Foto: AL-JAZEERA / AFP
ADVERTISEMENT
Pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, dilaporkan tewas dalam serangan drone tanpa awak milik AS di Afghanistan pada Senin (1/8). Tewasnya Zawahiri dikonfirmasi oleh pejabat senior CIA.
ADVERTISEMENT
"Selama akhir pekan, Amerika Serikat melakukan operasi kontra terorisme terhadap target signifikan Al-Qaeda di Afghanistan," kata seorang pejabat senior CIA dikutip dari Reuters.
"Operasi itu berhasil dan tidak ada korban sipil," dia.
AS mengatakan, tewasnya Zawahiri menjadi pukulan telak bagi Al-Qaeda sejak mereka kehilangan Osama bin Laden yang tewas pada 2011.
Sementara juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, membenarkan adanya serangan dari drone tanpa awak AS itu. Mereka mengecam serangan tersebut.
"Serangan itu merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip internasional," ucap Mujahid.
Sedangkan Presiden AS Joe Biden dilaporkan akan menyampaikan pidato terhadap tewasnya Zawahiri pada Senin malam.
Zawahiri merupakan seorang dokter dan ahli bedah Mesir. Ia disebut membantu mengkoordinasikan serangan 11 September 2001 di menara kembar World Trade Center di New York, Pentagon dan Pennsylvania.
ADVERTISEMENT
Zawahiri menggantikan kepemimpinan Osama bin Laden yang tewas dibunuh pasukan khusus AS di Pakistan pada 2011.
Selain itu, dia pernah didakwa oleh AS atas perannya dalam pengeboman 7 Agustus 1998 di Kedutaan AS di Kenya dan Tanzania yang menewaskan 224 orang dan melukai lebih dari 5.000 lainnya.
Baik Osama bin Laden dan Zawahiri sempat lolos dari penangkapan ketika pasukan AS menggulingkan Taliban di Afghanistan pada akhir 2001.