Pemimpin Chechnya Kritik Kekalahan Tentara Rusia pada Pertempuran Izyum

12 September 2022 12:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi kendaraan tempur Rusia yang ditinggalkan di Balakliya, wilayah Kharkiv, Ukraina, Sabtu (10/9/2022). Foto: Juan Barreto/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi kendaraan tempur Rusia yang ditinggalkan di Balakliya, wilayah Kharkiv, Ukraina, Sabtu (10/9/2022). Foto: Juan Barreto/AFP
ADVERTISEMENT
Tentara Rusia dinilai telah mengalami kemunduran dalam menjalankan operasi militer khususnya di Ukraina. Operasi militer adalah istilah Rusia untuk invasi di Ukraina.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin sekaligus pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov.
Kritik itu diberikan menyusul kekalahan angkatan militer Rusia dalam pertempuran di Izyum, pusat pasokan senjata penting Ukraina yang terletak di Provinsi Kharkiv, pada akhir pekan ini.
Kadyrov menyampaikan kritiknya dalam sebuah pesan suara berdurasi 11 menit di Telegram pada Sabtu (10/9). Ia mengaku, kampanye militer di wilayah itu tidak berjalan sesuai rencana.
“Jika hari ini atau besok perubahan tidak dilakukan dalam pelaksanaan operasi militer khusus, saya akan dipaksa untuk pergi ke pimpinan negara untuk menjelaskan kepada mereka situasi di lapangan,” kata Kadyrov, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Kepala Republik Chechen Ramzan Kadyrov Foto: REUTERS/Said Tsarnayev
“Saya bukan ahli strategi seperti mereka yang berada di kementerian pertahanan. Tapi jelas bahwa kesalahan telah dibuat. Saya pikir mereka akan menarik beberapa kesimpulan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini muncul setelah kepemimpinan tentara Rusia tampak lengah oleh perlawanan militer Kiev terhadap serangan di wilayah timur laut Ukraina yang semula menjadi benteng utama militer Moskow.
Sementara di hari yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pasukannya telah menggempur posisi Ukraina di Kharkiv dengan serangan udara, rudal, dan artileri.
Para kelompok nasionalis Rusia termasuk Kadyrov pun langsung menyerukan dengan tegas agar Putin segera membuat perubahan untuk memastikan kemenangan akhir, dalam pertempurannya di Ukraina.
Tentara Ukraina mengecek sejumlah kendaraan tempur yang hancur berserakan di jalan di Balakliya, wilayah Kharkiv, Ukraina, Sabtu (10/9/2022). Foto: Juan Barreto/AFP
“Kami memiliki orang-orang kami di luar sana, pejuang yang disiapkan khusus untuk situasi seperti itu. 10.000 pejuang lainnya siap bergabung dengan mereka. Kami akan mencapai Odesa dalam waktu dekat,” tegas Kadyrov.

Kekalahan Militer Terbesar Sejak Insiden di Kiev

Jatuhnya Izyum dengan cepat menandai kekalahan militer terburuk Rusia sejak pasukannya dipukul mundur dari ibu kota Kiev pada Maret silam.
ADVERTISEMENT
Namun pihak Kremlin tampak tidak menggubris hal itu. Saat pasukan Rusia meninggalkan kota di wilayah timur laut Ukraina satu per satu, di hari yang sama Putin meresmikan pembukaan bianglala terbesar di Eropa di sebuah taman hiburan Moskow.
Kembang api terlihat diluncurkan di atas Lapangan Merah untuk merayakan berdirinya Moskow sejak tahun 1147 dan Putin pun memberikan sambutannya tanpa menyinggung soal kemunduran pasukannya di Ukraina.
“Kami bangga dengan Moskow, dan mencintai kota ini dengan keagungan kuno dan laju kehidupan modern dan dinamisnya, pesona taman, jalur, dan jalan-jalannya yang nyaman serta banyaknya acara bisnis dan budaya,” kata Putin, seperti dikutip dari situs resmi Kremlin.
Diamnya pihak Kremlin dan Putin atas kekalahan di timur laut Ukraina memicu reaksi negatif di antara kelompok-kelompok nasionalis dan pro-Rusia di media sosial.
ADVERTISEMENT
Hingga berita ini diturunkan, baik Putin maupun Menteri Pertahanan Sergei Shoigu belum secara terbuka mengomentari kekalahan tersebut atau menanggapi pernyataan Kadyrov.