Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Akui Rusia Alami Kerugian Besar di Kherson
28 Oktober 2022 19:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov , mengaku pihak Rusia telah mengalami kerugian signifikan dalam pertempuran sengit di Provinsi Kherson, Ukraina .
ADVERTISEMENT
Militer Kiev dilaporkan telah memukul mundur pasukan Moskow melalui serangkaian tembakan artileri di wilayah yang dianeksasi tersebut.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Kadyrov di aplikasi Telegram, pada Kamis (27/10) malam waktu setempat. “Pada awal minggu ini, salah satu unit Chechnya ditembaki di wilayah Kherson,” tulis Kadyrov, seperti dikutip dari Al Jazeera.
“Dua puluh tiga pejuang telah tewas dan 58 orang terluka,” sambung dia.
Di sisi lain, sumber militer Ukraina pada awal pekan ini melaporkan bahwa sebuah unit pasukan Chechnya di Kherson, telah membagikan lokasinya melalui foto-foto yang disebar di media sosial. Oleh karenanya, unit tersebut menjadi sasaran tembakan artileri Ukraina.
Sekutu dekat Presiden Vladimir Putin itu tergolong jarang membeberkan kerugian yang diderita oleh pasukannya — termasuk otoritas Kremlin itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Tetapi, momen yang ia maksud kali ini mengisyaratkan sebuah kekalahan yang besar bagi para pendukung pro-Rusia.
Sejak Rusia mengerahkan pasukannya ke Ukraina, Kadyrov adalah salah satu dari mereka yang secara vokal menyuarakan dukungan untuk Putin. Ia bahkan telah meminta rekan-rekan senegara, bahkan ketiga anaknya yang masih remaja untuk ikut bertempur di garis terdepan medan perang Ukraina.
Sebagai pendukung perang di Ukraina, Kadyrov menjadi salah satu pihak yang kerap mengkritik militer Rusia jika terjadi kemunduran atau kekalahan. Tak tanggung-tanggung, dirinya bahkan merekomendasikan penggunaan senjata nuklir untuk melawan Ukraina.
Namun, hingga kini pihak Kremlin belum menunjukkan adanya indikasi penggunaan senjata nuklir, meski sebelumnya Putin sempat mengatakan akan melibatkan senjata pemusnah itu demi mempertahankan kedaulatan negaranya — termasuk di wilayah-wilayah Ukraina yang dianeksasi.
ADVERTISEMENT
Live Update