Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Kirim 3 Anak Remajanya Bertempur di Ukraina

4 Oktober 2022 10:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menghadiri upacara aneksasi empat wilayah Ukraina, di Aula Georgievsky di Istana Grand Kremlin, di Moskow, Rusia, Jumat (30/9/2022). Foto: Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menghadiri upacara aneksasi empat wilayah Ukraina, di Aula Georgievsky di Istana Grand Kremlin, di Moskow, Rusia, Jumat (30/9/2022). Foto: Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemimpin Republik Chechnya sekaligus sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Ramzan Kadyrov, akan mengirim tiga anaknya yang masih remaja untuk ikut bertempur di garis depan medan perang Ukraina.
ADVERTISEMENT
Hal itu ia lakukan menyusul kekalahan yang dialami oleh militer Rusia di berbagai wilayah timur Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, seperti di Kota Izyum dan Kota Lyman.
Dalam sebuah pesan di Telegram, Kadyrov memposting video ketiga anaknya — Akhmat (16), Eli (15), dan Adam (14) yang sedang menembakkan senjata.
Bersama postingan video itu, Kadyrov menulis ‘mereka akan segera di bagian tersulit di garis kontak (garis demarkasi)’. Ia menambahkan, ketiga anaknya telah dilatih untuk bertempur sejak usia sangat dini dan keputusan untuk mengerahkan mereka ke medan tempur bukan sebuah lelucon.
“Sudah waktunya untuk membuktikan diri mereka dalam pertarungan nyata, saya hanya bisa menyambut keinginan ini,” kata Kadyrov, seperti dikutip dari Al Jazeera.
ADVERTISEMENT
Selain di Telegram, video tersebut juga diposting oleh penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Geraschenko, di akun Twitter pribadinya pada Senin (3/10). Video itu memperlihatkan remaja laki-laki dengan baju loreng sedang melakukan uji coba senjata.
Senjata diikatkan ke pinggang mereka, seraya menembakkan peluncur rudal dan senapan mesin. Mereka sesekali tersenyum saat menembak atau mengacungkan jempol mereka, menandakan kebanggaan yang mereka rasakan dalam melakukan hal berbahaya itu.
Lebih lanjut, Kadyrov merupakan salah satu patriot ultranasionalis pro-Rusia yang sangat vokal mendukung operasi militer di Ukraina.
Bahkan, ia juga menyarankan pemerintah Moskow untuk mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir taktis kecil dalam pertempuran di medan perang.
Meski demikian, Kremlin menolak seruan Kadyrov. Hal itu disampaikan oleh juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, ketika ditanya wartawan terkait usulan melibatkan senjata nuklir di Ukraina.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah momen yang sangat emosional. Kepala daerah memiliki hak untuk mengekspresikan sudut pandang mereka. Bahkan pada saat-saat sulit, emosi harus tetap dikecualikan dari penilaian apa pun,” ujar Peskov.