Pemimpin Hamas di Lebanon Bersama Keluarganya Juga Tewas di Tangan Israel

30 September 2024 13:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan sebuah permukiman di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Sabtu (28/9/2024). Foto: Mohamed Azakir/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan sebuah permukiman di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Sabtu (28/9/2024). Foto: Mohamed Azakir/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemimpin Hamas di Lebanon tewas dalam serangan udara yang diluncurkan Israel di selatan negara itu, Senin (30/9). Informasi itu diumumkan Hamas dan sejumlah media resmi Lebanon.
ADVERTISEMENT
"Fatah Sharif Abu al-Amine, pemimpin Hamas di Lebanon dan anggota kepemimpinan gerakan di luar negeri tewas dalam serangan terhadap rumahnya di kamp Al-Bass di Lebanon selatan," tulis pernyataan Hamas, seperti dikutip dari AFP.
Pemimpin kelompok militan Palestina itu dikonfirmasi tewas bersama istri dan anak-anaknya usai Israel menggempur kamp di dekat Kota Tyre.
Selain pemimpin Hamas, tiga pemimpin militan Palestina juga dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Distrik Kola, Beirut, pada Senin dini hari.
Petugas pemadam kebakaran berkumpul di lokasi gedung apartemen yang terkena serangan udara Israel di distrik Cola, Beirut, Minggu (30/9/2024). Foto: FADEL ITANI/AFP
Kelompok Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) mengkonfirmasi bahwa serangan tersebut telah menewaskan Kepala departemen keamanan militer PFLP, Muhammad Abdel Aal (Abu Ghazi), Komandan militer Palestina di Lebanon, Imad Odeh (Abu Ziad), dan Abdul Rahman Abdel Aal yang dikenal dengan sebutan "pahlawan syahid".
ADVERTISEMENT
Gempuran Israel tersebut menghancurkan lantai atas sebuah gedung apartemen di Kola milik dua anggota kelompok Islamis Lebanon, Jamaa Islamiya.
"Setidaknya empat orang tewas dalam serangan pesawat nirawak Israel yang menargetkan sebuah flat milik Jamaa Islamiya di pusat Kota Beirut," menurut sumber keamanan Lebanon kepada AFP.
Namun, hingga kini belum ada komentar resmi dari pihak militer Israel.