Pemimpin Hizbullah dan Hamas Bertemu di Beirut, Bahas Perlawanan Terhadap Israel

10 April 2023 1:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stok foto: Pendukung muda kelompok fundamentalis Syiah Lebanon Hizbullah berbaris di sepanjang sisi perbatasan Lebanon di Gerbang Fatima di desa Kfar Kila Lebanon selatan selama demonstrasi 14 Desember 2001. Foto: ALI DIYA
zoom-in-whitePerbesar
Stok foto: Pendukung muda kelompok fundamentalis Syiah Lebanon Hizbullah berbaris di sepanjang sisi perbatasan Lebanon di Gerbang Fatima di desa Kfar Kila Lebanon selatan selama demonstrasi 14 Desember 2001. Foto: ALI DIYA
ADVERTISEMENT
Pemimpin gerakan bersenjata Hizbullah dan Hamas telah bertemu di Beirut untuk membahas 'kesiapan poros perlawanan' melawan Israel. Namun tak diketahui pasti kapan pertemuan kedua pemimpin tersebut terjadi.
ADVERTISEMENT
Kepala gerakan Islam Palestina Hamas yang menguasai Jalur Gaza, Ismail Haniyeh, telah berada di ibu kota Lebanon tersebut sejak Rabu (5/4).
Karena posisinya di Beirut, Israel kemudian menuding Hamas sebagai pelaku penembakan 34 roket dari Lebanon selatan ke wilayahnya pada Kamis (6/4). Roket tersebut meluncur dari wilayah Hizbullah.
Israel pun kemudian membalas serangan pada Jumat (7/4) pagi ke arah selatan Lebanon dan juga Gaza.
Ismail Haniyeh Foto: AP Photo/Adel Hana
Terkait pertemuan, Haniyeh disebut bertemu dengan Kepala Hizbullah Hassan Nasrallah. Keduanya membahas kesiapan poros perlawanan dan kerja sama antar anggotanya menghadapi kondisi terakhir terkait Israel.
Adapun "poros perlawanan" mengacu pada Lebanon, Palestina, Suriah, dan kelompok lain yang didukung Iran yang menentang Israel.
Keduanya juga membahas "intensifikasi perlawanan di Tepi Barat dan Gaza" dan "peristiwa di masjid Al-Aqsa" di Yerusalem, menurut pernyataan dari Hizbullah.
Pemimpin Hezbollah, Sayyed Hassan Nasrallah (tengah). Foto: AFP/ANWAR AMRO
Pada Rabu lalu, polisi Israel menyerbu aula Masjid Al-Aqsa, dalam serangan dini hari yang mereka katakan bertujuan untuk mengusir "pemuda pelanggar hukum dan agitator bertopeng" yang telah membarikade diri di dalam masjid.
ADVERTISEMENT
Menyusul serangan di Lebanon dan Gaza, Israel mengumumkan pada Minggu (9/4) pagi bahwa pihaknya telah menyerang sasaran di Suriah sebagai tanggapan atas enam roket yang ditembakkan dari wilayah tersebut.
Tentara mengatakan dua roket mendarat di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, sementara sistem pertahanan udara mencegat setidaknya satu roket.
Serangan terbaru terhadap Israel terjadi setelah tiga orang tewas dalam dua serangan terpisah yang menargetkan warga Israel dalam beberapa hari terakhir.
Pada hari Jumat, seorang turis Italia tewas dan tujuh orang lainnya terluka ketika seorang Arab Israel menabrakkan sebuah mobil ke pejalan kaki di pinggir laut Tel Aviv.
Dalam serangan sebelumnya terhadap pemukim Israel di Tepi Barat, dua saudara perempuan Inggris-Israel tewas dan ibu mereka terluka parah ketika mobil mereka ditembaki di Lembah Yordan.
ADVERTISEMENT