Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Pemimpin Jepang dan Korea Selatan bertemu untuk pertama kalinya selama setahun pada Selasa (24/12) di China. Kedua pemimpin sepakat untuk memperbaiki hubungan yang tengah rusak.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, pertemuan antara Presiden Korsel Moon Jae-in dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dilakukan di sela KTT trilateral dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di kota Chengdu. Dalam pertemuan tiga pihak itu, akan dibahas isu gejolak hubungan Korea Utara dan Amerika Serikat.
Pertemuan Moon dan Abe dilakukan di tengah hubungan kedua negara yang memburuk. Tahun lalu, Mahkamah Agung Korsel memerintahkan perusahaan Jepang memberikan kompensasi bagi korban kerja paksa tentara Jepang pada masa penjajahan 1910 hingga 1945.
Vonis MA Korsel tersebut membuat marah Jepang. Pemerintahan Abe lantas menerapkan pembatasan ekspor material teknologi tinggi asal Korsel, salah satunya chip. Seteru kedua negara juga dikhawatirkan mengancam keamanan di kawasan yang dibayangi oleh nuklir Korut.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Abe, Naoki Okada, mengatakan dalam pembicaraan itu kedua pemimpin sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui dialog.
"Untuk beberapa masalah, walau ada atmosfer ketegangan, mereka mampu berbagi pandangan dengan bebas. Tanpa dialog, mereka sepakat, tidak akan ada cara untuk mencapai resolusi," ujar Okada.
Sementara Moon menyampaikan harapannya kedua negara bisa segera menyelesaikan masalah, sembari memberikan selamat kepada Abe yang menjadi PM terlama dalam sejarah Jepang.
"Jepang dan Korea Selatan secara sejarah dan budaya adalah tetangga dekat, dan mitra yang sangat besar dan penting dalam pertukaran antarmasyarakat," kata Moon.
"Kami tidak berada dalam hubungan yang bisa memisahkan, bahkan ketika ada sedikit ketidaknyamanan," lanjut dia.