Pemimpin Junta Militer Myanmar Absen pada KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo

10 Mei 2023 8:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo berfoto bersama sejumlah kepala negara ASEAN saat pembukaan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/5/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo berfoto bersama sejumlah kepala negara ASEAN saat pembukaan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/5/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN dibuka di Labuan Bajo, NTT, pada Rabu (10/5).Perwakilan pemimpin Myanmar absen pada pertemuan itu.
ADVERTISEMENT
Total termasuk Jokowi, hanya sembilan kepala negara/pemerintahan yang hadir. Pemimpin Thailand juga absen namun diwakili Wakil Perdana Menteri. Thailand absen lantaran negaranya akan menggelar pemilu pada pekan ini.
Berikut daftar kepala negara/pemerintahan yang hadir:
1. Presiden RI Joko Widodo
2. Perdana Menteri Kamboja Hun Sen
3. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim
4. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong
5. Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak
6. Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone
7. Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah
8. Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh
9. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr
10. Wakil Perdana Menteri Thailand Don Pramudwinai
Meja kosong kepala negara Myanmar pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN , di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu (10/5/2023). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Informasi mengenai absennya Myanmar telah disampaikan Menlu RI Retno Marsudi pada pekan lalu. Retno memastikan pemimpin Myanmar pada level politik tidak diundang.
ADVERTISEMENT
“KTT ke-42 ini akan dihadiri oleh 8 leaders, plus Sekjen ASEAN, plus Perdana Menteri Timor Leste. Sesuai keputusan para leaders [kepala negara], Myanmar tidak diundang pada level politik,” terang Retno.
Partisipasi Myanmar dalam pertemuan internasional dan regional yang bersifat politis, contohnya ASEAN, sudah tidak lagi dilakukan sejak negara ini mengalami kudeta militer pada 2021. Sejak saat itu pula, pemerintahan Naypyidaw dipimpin oleh junta militer yang dikomandoi oleh Jenderal Min Aung Hlaing yang belum mendapat pengakuan dunia.