news-card-video
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Pemimpin Negara Arab Bertemu, Bahas Balasan Rencana Trump untuk Relokasi Gaza

4 Maret 2025 18:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina melintasi koridor Netzarim dari Jalur Gaza selatan ke utara menuju Kota Gaza di sepanjang Jalan al-Rashid di pesisir Gaza, Senin (27/1/2025). Foto: Omar AL-QATTAA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina melintasi koridor Netzarim dari Jalur Gaza selatan ke utara menuju Kota Gaza di sepanjang Jalan al-Rashid di pesisir Gaza, Senin (27/1/2025). Foto: Omar AL-QATTAA / AFP
ADVERTISEMENT
Para pemimpin negara Arab bertemu di Kairo pada Selasa (4/3) untuk merumuskan sikap bersama terhadap usulan Presiden AS Donald Trump yang ingin merelokasi warga Gaza dan mengubah wilayah itu menjadi destinasi wisata.
ADVERTISEMENT
Pertemuan tingkat tinggi ini diselenggarakan oleh Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi dan dihadiri oleh pemimpin negara-negara utama seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Dukungan mereka dianggap krusial dalam merancang skenario pascaperang Gaza.

Mesir Ajukan Rencana Alternatif

Warga Palestina dengan kewarganegaraan ganda menunggu di luar perbatasan Rafah dengan Mesir, dengan harapan mendapat izin meninggalkan Gaza, di Rafah di Jalur Gaza selatan, Rabu (1/11/2023). Foto: Arafat Barbakh/REUTERS
Mesir menawarkan solusi untuk mempertahankan warga Palestina di Gaza.
Warga akan direlokasi ke zona aman di dalam wilayah itu dengan fasilitas rumah bergerak dan tempat perlindungan sementara.
Hamas diminta menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sementara yang terdiri dari tokoh independen hingga Otoritas Palestina yang direformasi mengambil alih.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang selama ini berselisih dengan Hamas, hadir dalam pertemuan tersebut.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara saat acara tingkat tinggi untuk memperingati peringatan 75 tahun Nakba di markas besar PBB di New York pada 15 Mei 2023. Foto: Ed Jones/AFP
Namun, Israel menolak keterlibatan Otoritas Palestina di Gaza dan bersikeras bahwa Hamas harus dilucuti senjatanya.
Sementara itu, gencatan senjata yang dimulai sejak Januari masih belum jelas kelanjutannya. Ancaman perang pun tetap membayangi.
ADVERTISEMENT
Bulan Februari lalu, Trump mengusulkan pemindahan sekitar dua juta warga Gaza ke negara lain, menyebut AS akan mengambil alih wilayah itu dan mengubahnya menjadi “Riviera Timur Tengah”.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendukung ide tersebut, tetapi Palestina dan negara-negara Arab menolaknya.
Para pakar hak asasi manusia menilai usulan itu bisa melanggar hukum internasional.

Anak-anak Gaza Dievakuasi ke Yordania

Sejumlah anak Palestina antre untuk diberikan Vaksin Polio di pusat layanan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Deir Al-Balah, Jalur Gaza, Minggu (1/9/2024). Foto: Ramadan Abed/REUTERS
Mengutip AP, laporan terbaru menyebut 29 anak Gaza telah dievakuasi ke Yordania untuk mendapatkan perawatan medis.
Mereka berangkat dari Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan dengan didampingi 43 anggota keluarga, melintasi Israel sebelum mencapai Amman.
Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif Raja Yordania Abdullah II, yang sebelumnya menawarkan menerima 2.000 anak Palestina untuk dirawat.
Namun, Yordania dan Mesir dengan tegas menolak usulan Trump agar mereka menerima lebih banyak pengungsi sebagai bagian dari rencana pengosongan Gaza.
ADVERTISEMENT
Yordania akan membawa anak-anak itu secara bertahap, masing-masing ditemani maksimal dua anggota keluarga.
Selain itu, Amman juga mengoperasikan rumah sakit lapangan dan mengirimkan bantuan ke Gaza sebagai bagian dari upaya kemanusiaan.