Pemimpin Syiah ke Paus: Umat Kristen di Irak Harus Hidup Damai dan Aman

6 Maret 2021 23:22 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus bertemu dengan ulama Syiah Irak, Ayatollah Ali al-Sistani, di Najaf, Irak, 6 Maret 2021. Foto: Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus bertemu dengan ulama Syiah Irak, Ayatollah Ali al-Sistani, di Najaf, Irak, 6 Maret 2021. Foto: Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pertemuan Paus Fransiskus dan Pemimpin Syiah Ayatollah Ali Sistani membahas kehidupan umat Kristen di Irak.
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus dan Ayatollah Sistani pada Sabtu (6/3/2021) bertemu di kota suci Syiah, Najaf di Irak. Mereka bertemu 50 menit secara tertutup.
Usai pertemuan, kantor Sistani memastikan bahwa nasib umat Kristen di Irak jadi pembahasan utama.
Paus Fransiskus bertemu dengan ulama Syiah Irak, Ayatollah Ali al-Sistani, di Najaf, Irak, 6 Maret 2021. Foto: Handout via REUTERS
"Beliau menegaskan mengenai keprihatinannya terhadap warga Kristen yang seharusnya hidup damai dan aman serta mendapat seluruh hak konstitusional seperti seluruh warga Irak lain," kata kantor Sistani seperti dikutip dari AFP.
Pertemuan Sistani dan Paus disebut sebagai salah satu inti kunjungan pemimpin Gereja Katolik itu di Irak.
Ayatollah Sistani dikenal sebagai tokoh tertutup. Dia juga jarang mau menerima tamu.
Paus Fransiskus tiba di Bandara Internasional Baghdad, Irak. Foto: Yara Nardi/REUTERS
Terlaksananya pertemuan itu dianggap sebagai salah satu momen bersejarah. Sebab, pertemuan digelar di tengah persekusi umat Kristen di Irak.
ADVERTISEMENT
Karena persekusi, umat Kristen Irak memilih kabur. Kini umat Kristen di Irak hanya berjumlah satu persen dari populasi Irak.
Paus pun sebelum bertemu Sistani menyampaikan pernyataan mengenai kebebasan beragama adalah hak dasar. Hak itu wajib dihormati di semua tempat.
"Seluruh umat beragama tidak boleh diam saat mendapat kekerasan dari teroris yang melanggar agama," kata Paus.