Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pemindahan Alat dari Eijkman Disebut Tak Sesuai Prosedur, Kepala BRIN Bantah
12 Februari 2022 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kejadian ini diunggah oleh pemilik akun @seabllia dan @mynameisthaa, Jumat (11/2) kemarin. Dalam cuitan mereka, diungkapkan pemindahan alat-alat yang harganya miliaran itu dilakukan hanya berbekal bubble wrap, styrofoam,, dan kardus.
Disebutkan, alat-alat dari PRBM Eijkman ini akan dipindahkan dari Salemba, Jakarta Pusat, menuju kawasan Cibinong Science Center, Bogor, Jawa Barat. Pemindahan ini buntut dari integrasi Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Pemindahan mesin PCR, Real Time PCR, dan Sequencer ABI GA 3500x sesembrono ini. Sudah kejadian, tidak bisa diapa2kan lagi, cm berharap gak rusak. Ini mau posting saja sebetulnya malu, tp mumpung rame siapa tau didengar. Alat-alat lain kalau mmg hrs dipindah, tolong ikut prosedur," tulis pemilik akun @seabllia, dikutip Sabtu (12/2).
ADVERTISEMENT
Kemudian pemilik akun @mynameisthaa mengungkapkan peralatan yang dipindahkan ini salah satunya ada yang harganya Rp 6,5 miliar, yakni 3500xl Generic Analyzer for Fragmeny Analysis.
Tanggapan Kepala BRIN soal Pemindahan Alat-alat Diduga Tanpa Prosedur
Merespons cuitan yang menjadi viral itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko membantah pemindahan alat-alat tersebut tidak dilakukan sesuai prosedur.
"Saya sudah mendapat informasi tersebut, saya pastikan itu hoaks," ucap Laksana saat dihubungi, Sabtu (12/2).
Laksana menjelaskan, peralatan-peralatan yang dipindahkan sesuai deskripsi di cuitan viral itu adalah alat-alat yang tidak membutuhkan perlakuan khusus.
"Peralatan yang sedang dipindah saat ini bukan termasuk yang membutuhkan perlakuan khusus seperti NovaSec. Tim juga sudah berkoordinasi dengan vendor, dan saat instalasi kembali di Cibinong akan dikalibrasi ulang oleh vendor," jelas Laksana.
ADVERTISEMENT
Ia menegaskan Tim Deputi Infrastruktur BRIN sudah berpengalaman mengadakan, memelihara, dan mengoperasionalkan peralatan riset, mulai dari kapal, hingga pesawat sd electron microscope. Laksana juga menjelaskan, timnya sudah melakukan inventarisasi dan mitigasi setiap jenis alat di Eijkman sejak tahun lalu.
"Tentu kami juga tidak ingin ada alat yang rusak. Karena semua dikelola sebagai bagian dari resource sharing untuk semua periset mengikuti SOP yang ada," tegas dia.
Lebih lanjut, menurutnya, pemindahan alat-alat penelitian ini tidak memerlukan biaya khusus. Namun, nanti pihak vendorlah yang akan memberikan tarifnya apabila ada alat-alat yang memerlukan pemindahan secara khusus.
"Kalau memindahkan alat yang saat ini tidak perlu biaya khusus. Vendor melakukan instalasi dan kalibrasi ulang juga tidak perlu dibayar, itu bagian dari servis mereka. Nanti akan menyusul alat yang memang perlu dengan vendor setelah harga cocok," tutup Laksana.
ADVERTISEMENT