Pemkab Jember Gelar Susur Jalur Evakuasi Bencana Tsunami

28 Mei 2024 20:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Jember Hendy Siswanto memimpin apel siap siaga bencana di Lapangan Kecamatan Puger, Selasa (28/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Jember Hendy Siswanto memimpin apel siap siaga bencana di Lapangan Kecamatan Puger, Selasa (28/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana yang berlangsung di Lapangan Kecamatan Puger, Selasa, (28/5).
ADVERTISEMENT
Apel ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran dalam menghadapi bencana alam. Maka dari itu, di antara bagian kegiatannya berupa penyusuran rute evakuasi jika terjadi bencana tsunami.
Bupati Jember Hendy Siswanto memimpin apel sekaligus melepas ratusan relawan bencana yang melakukan penyusuran rute evakuasi. Apel turut diikuti oleh sejumlah pejabat organisasi perangkat daerah (OPD hingga anggota forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda).
Hendy usai apel menyampaikan bahwa apel kesiapsiagaan digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama relawan dari berbagai organisasi. Tujuannya untuk melatih relawan serta mengedukasi masyarakat soal tanggap bencana.
"Tentu kita tidak tahu kapan akan terjadi bencana, tapi kita harus siap dan mampu kembali bangkit pasca diterjang bencana. Momentum beberapa kejadian bencana besar di Kabupaten Jember tentu harus dijadikan pelajaran bahwa kita wajib tangguh menghadapi bencana dan semangat untuk membangun kembali kehidupan setelah bencana," ujarnya.
Edukasi tanggap bencana juga melibatkan anak-anak warga pesisir pantai selatan Jember, Selasa (28/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
Hendy berharap masyarakat mendapat pengetahuan serta kemampuan kolektif dalam menghadapi bencana alam. Sebab, penanganan bencana menjadi lebih baik dilakukan secara bersama-sama.
ADVERTISEMENT
"Kalau pemerintah itu pasti akan ada tindakan saat bencana, tapi itu juga sangat butuh diimbangi dengan masyarakatnya. Contoh, punya mental kuat dan kompak apalagi pasca bencana itu harus saling membantu, bukan justru saling menyalahkan," ulasnya.
Menurut dia, relawan menjadi elemen penting yang sangat membantu pemerintah sehingga program edukasi tanggap bencana bisa sampai ke masyarakat. Relawan pula yang menjadi garda terdepan melakukan aksi taktis saat terjadinya bencana maupun pemulihan kondisi pasca bencana.
"Harapannya, sahabat-sahabat Tagana lebih waspada dalam menanggulangi bencana. Sebab, ini merupakan tanggung jawab kita ketika bencana tsunami itu betul betul terjadi," jelasnya.
Dia menambahkan, setiap relawan serta petugas organik BPBD wajib hukumnya untuk mengetahui jalur evakuasi bencana. Penyusuran rute evakuasi sebagai pengingat jalur aman bagi warga untuk menghindar dari kemungkinan terdampak bencana alam.
ADVERTISEMENT
"Peran aktif relawan perlu didampingi oleh pemerintah desa, kecamatan hingga Pemerintah Kabupaten Jember. Jika nantinya ada bencana, kita sudah siap siaga dan bisa meminimalisasi segala bentuk dampak bencana tersebut," pungkas Hendy.
(IK)