Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pemkot Bandung Segera Bangun Ulang Tanggul Sungai Citepus yang Ambruk
18 November 2024 16:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dinding penahan bibir sungai Citepus di Jalan Industri Dalam, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo Kota Bandung ambruk pada Minggu (17/11), sekitar pukul 10.00 WIB. Pemerintah Kota Bandung akan segera membangun ulang tanggul tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tanggulnya akan dibangun ulang oleh BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) menggunakan dana darurat yang dimiliki BBWS. Pemerintah Kota Bandung akan membantu proses pembersihan area yang terdampak," Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara Senin (18/11).
Koswara menyebut, perbaikan tanggul oleh BBWS rencananya akan dimulai bulan ini. Selain membangun ulang tanggul, Koswara juga mengimbau warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai Citepus agar pindah dari area sepadan sungai.
“Tanggul akan dibangun ulang oleh BBWS, dan rumah-rumah di sekitar lokasi harus dikosongkan untuk memastikan keamanan,” kata Koswara.
Hal itu menurutnya sesuai aturan berlaku. Dia bilang wilayah sepadan sungai di Kota Bandung harus memiliki jarak minimal tiga meter dari bibir sungai. Hal ini penting untuk evakuasi dan pengamanan tanggul.
ADVERTISEMENT
“Jika beban tanggul berasal dari samping, masih kuat, tapi kalau dari atas seperti rumah atau bangunan, pasti tidak akan tahan, kecuali tanggulnya terbuat dari beton,” jelas dia.
Saat ini, Pemkot Bandung telah mengidentifikasi potensi kerusakan serupa di titik lain sepanjang Sungai Citepus.
“Kita identifikasi lokasi-lokasi yang rawan runtuh untuk dimasukkan ke dalam program mitigasi bencana,” katanya.
16 KK dievakuasi
Di bantaran Sungai Citepus di Jalan Industri Dalam, Cicendo Kota Bandung, ada 16 kepala keluarga (KK) yang tinggal. Namun kini mereka semua sudah dievakuasi.
16 KK itu terdiri dari 4 KK yang menghuni 2 rumah yang terdampak langsung akibat ambruknya tanggul. Sedangkan 12 KK lainnya dipindahkan sebagai langkah antisipasi jika terjadi runtuhan susulan.
ADVERTISEMENT
“Kami sedang mencarikan tempat pengungsian yang lebih layak dan bisa digunakan dalam waktu yang cukup lama,” jelas Koswara.
Saat ini warga dievakuasi ke tempat penampungan sementara di sekolah dasar (SD), Posyandu, rumah susun, serta kediaman kerabat mereka.
Menurut Ketua RT 07 RW 08 Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Mika, ada lebih dari 30 orang yang mengungsi di SD.
“Yang mengungsi di SD kurang lebih ada 30 sampai 40 orang. Jadi yang memang rumah saudaranya jauh dari sini, jadi di SD ini,” katanya.
Sementara itu, bagi para warga terdampak, Koswara memastikan kebutuhan mereka terpenuhi selama masa relokasi. Dalam periode itu juga, dia mengimbau warga untuk selalu waspada atas potensi bencana yang bisa terjadi di sekitar wilayah aliran sungai, terlebih di musim hujan seperti sekarang.
ADVERTISEMENT