Pemkot Yogya Akui Timbunan Sampah Mencapai 5 Ribu Ton: Memang Luar Biasa

25 Juni 2024 11:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto di Kantor DPRD Kota Yogyakarta, Jumat (7/6/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pj Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto di Kantor DPRD Kota Yogyakarta, Jumat (7/6/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekda DIY Beny Suharsono menyebut timbunan sampah di Kota Yogyakarta mencapai 5 ribu ton. Kondisi di Kota Yogyakarta pun menurut Beny darurat.
ADVERTISEMENT
Soal timbunan sampah ini, Pj Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengatakan timbunan itu sudah muncul sejak sebelum tempat pengelolaan sampah terpadu di Kota Yogyakarta beroperasi.
"Jadi itu kan timbunan yang sudah berjalan sebelum tempat pengelolaan sampah terpadu beroperasional," kata Sugeng di Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Selasa (25/6).
Secara reguler, produksi sampah harian di Kota Yogyakarta adalah 200 ton dan ini perlahan sudah mulai teratasi dengan TPS3R yang ada.
"Cuma itu kan masalahnya baru menyelesaikan reguler, yang sudah jadi tumpukan di depo ini yang persoalan," jelasnya.
"Sebenarnya regular (sampah) 200 ton sudah akan kita selesaikan melalui mekanisme pengelolaan sampah terpadu. Jadi tidak buang sampah, dikelola jadi produk," bebernya.

Tumpukan Luar Biasa

Tumpukan sampah masih tampak di jalan Affandi yang dikenal sebagai Jalan Gejayan, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta pada Jumat (7/6). Foto: Arfiansyah Panji P/kumparan
Sugeng menjelaskan, petugas dari Pemkot Yogyakarta juga telah mengukur jumlah sampah di Kota Yogyakarta. Jumlahnya pun mencapai seribu sampai 2 ribu ton.
ADVERTISEMENT
"Beberapa kali kita turun dengan 40 truk, 50 truk, 70 ton sampai 750 ton sudah, bergeraknya sedikit ternyata itu memang tumpukannya luar biasa," katanya.
"Belum lagi ini baru diangkat setiap hari sudah disetori lagi (sampah masuk lagi)," jelasnya.

Optimistis Bisa Kosongkan Depo Sampah

Meski begitu, Sugeng mengaku tetap optimis bisa menguras sampah-sampah di depo sampah sesegera mungkin, setidaknya tiga hari ini.
"Ini mau kita ya bahasa normatifnya kita kosongkan tapi nanti kondisi situasinya kita lihat kemampuan semuanya," jelasnya.
Sugeng mengatakan "celengan" sampah itu akan diatasi bersama dengan dukungan Pemda DIY.
"Celengan (sampah) itu mau kita selesaikan tiga hari atas dukungan dari provinsi," pungkasnya.
Sebelumnya, timbunan sampah yang fantatis ini diutarakan Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Beny Suharsono, kemarin.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya timbunan sampah itu berapa to, ternyata timbunan sampah di Kota saja itu tidak hanya satu ton, dua ton, seribu ton. Tetapi ada 5.000 sekian ton yang sekarang ada di kota. Yang sekarang lho," kata Beny.

Akan Digeser ke Piyungan

Warga melintas di dekat tumpukan sampah di Alun-Alun Kidul, Yogyakarta, Senin (24/7/2023). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
Lanjut Beny, salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menggeser sampah ke TPA Piyungan di Kabupaten Bantul.
"Kita geser dulu ke Piyungan. Kan Piyungan dengan terjadinya penurunan, masih memungkinkan," katanya.
Beny mengakui desentralisasi sampah harus dilakukan kabupaten kota agar tak bergantung dengan TPA Piyungan. Namun, pihaknya tak bisa tinggal diam melihat kondisi saat ini.
"Kami tidak tinggal diam, keluarkan dulu sampahnya. Proses (TPS3R) Nitikan, Kranon, proses Piyungan kan berproses, itu yang saya sebut jangka menengah," bebernya.
ADVERTISEMENT
Jika sampah-sampah sudah teratasi Juni ini maka proses pembangunan TPS3R bisa dikebut. Sampah residu pun bisa ditangani.
"(Sampah digeser ke Piyungan) itu kan langkah darurat tapi jangan darurat terus," katanya.