Pemkot Yogya Bikin Program Cari Jodoh: Pegawai Ada 5 Ribu, Berapa yang Jomlo?

10 Oktober 2024 12:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi asmara. Foto: Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asmara. Foto: Dok. Shutterstock
ADVERTISEMENT
Korpri Kota Yogyakarta bikin acara "Pados Jodho" atau cari jodoh untuk memfasilitasi para pegawai ASN maupun Non-ASN Pemkot Yogya yang belum menikah.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Korpri Kota Yogya yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemkot Yogyakarta, Dedi Budiono, mengatakan jumlah pegawai di Pemkot Yogya sekitar 5.400 orang.
Berapa yang masih menjomlo?
"Itu saya tidak bisa memberikan data yang presisi karena memang sih ketika seorang pegawai itu nikahnya kan harus buat laporan pernikahan tapi itu berbasis di Sipeg (Sistem Informasi Kepegawaian) itu kan sangat juga bergantung pada intensitas atau kualitas pengisian data yang disampaikan oleh masing-masing pengolah kepegawaian OPD. Ada yang sudah update ada yang belum," kata Dedi, Kamis (10/10).

Yang Sudah Daftar Mayoritas Perempuan

Ilustrasi perempuan. Foto: TimeImage Production/Shutterstock
Kendati begitu, dari hasil survei yang sebelumnya dilakukan, ada 140-an pegawai yang menyambut antusias program ini.
ADVERTISEMENT
"140 data awal yang ngisi, artinya penjaringan bapak-ibu apakah jika kami melaksanakan kegiatan Pados Jodho berminat apa enggak, mau ikut apa enggak, itu yang mengisi menyatakan berminat ada 140. Mayoritasnya perempuan 60 persen," jelasnya.
Diyakini jumlah pegawai yang belum berumah tangga lebih banyak dari jumlah itu. Sebagai contoh di kantor Dedi di BKPSDM ada 10 pegawai yang belum menikah.
"Saya contohkan saja di kantor saya, ada 10 kan satu kantor tempat saya yang belum berumah tangga. Kebanyakan mereka sangat sibuk pagi-pagi sudah kerja nanti pulang jam 5 (subuh), kena macet di jalan. Sampai rumah sudah capek, tidur," jelasnya.
Pendaftaran untuk Pados Jodho ini dibuka hingga 15 November. Sementara acara akan diselenggarakan pada 30 November. Konsep masih digodok dengan tetap mempertimbangkan psikologis pegawai.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai kegiatan ini misalkan satu berdampak efek psikologis teman-teman yang ikut. Itu jangan sampai terjadi," bebernya.
Harapannya, kegiatan ini jadi sebuah motivasi dan memberikan kemudahan dalam dipertemukan dengan pasangannya.
"Penuh kehati-hatian kalau kita melaksanakan. Jangan sampai ada kemudian merasa dipermalukan dan lainnya," bebernya.