Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pemkot Yogya Minta Pedagang Cantumkan Harga dengan Jelas, Tidak Jebak Wisatawan
28 Mei 2021 20:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kasus video viral soal pecel lele mahal di Jalan Malioboro, yang belakangan diketahui di Jalan Perwakilan Yogyakarta, menjadi bahan introspeksi Pemkot Yogya .
ADVERTISEMENT
Para pedagang diminta mencantumkan harga menu makanan dengan jelas dan tidak menjebak pembeli dan wisatawan .
"Mari kita pahami, kasus ini sebagai introspeksi untuk meningkatkan layanan kepada para wisatawan," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Jumat (28/5).
Dia mencontohkan apabila pedagang menjual pecel lele maka sebaiknya harga didetailkan. Bisa pula dicantumkan harga paket lengkap meliputi nasi hingga lalapan.
"Contoh menjual pecel lele, hanya diberi pecelnya saja itu sudah menjebak. Maka sebagai informasi, kita akan ajak para pedagang untuk menjual itu dalam satu paket. Pecel lele itu ya komplit sudah dengan nasi, lalapan, dan sambelnya," ujarnya.
"Tapi masih bisa menawarkan, jika tambahan lele, lalapan, sambel, nasi ya di beri harga sendiri. Tapi kalau menawarkan pecel lele harus sudah satu paket. Ini yang saya katakan sebagai masukan untuk perbaikan layanan kepada wisatawan agar tidak menjebak pembeli," ujarnya.
Ia memastikan selama ini petugas Jogoboro siap membantu apabila ada persoalan di Malioboro, termasuk soal harga yang tidak wajar. Pihaknya juga akan menempel informasi pengaduan di gerbang zonasi Malioboro.
ADVERTISEMENT
"Di gate atau gerbang zonasi di Malioboro akan kita tempel info pengaduan. Atau petugas yang jaga gate atau gerbang itu juga bisa melayani pengaduan," tegasnya.
Sementara itu, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji meminta Pemkot Yogya mengatur pedagang di Jalan Perwakilan seperti saat membenahi Jalan Malioboro.
"Dulu pernah terjadi di sepanjang Malioboro tapi pemkot sudah mengatur bahwa menu dan daftar harganya itu dipasang secara terbuka. Kalau terjadi seperti itu jangan terulang lagi karena mencederai masyarakat," terangnya.
"Di Jalan Perwakilan juga harus sama. Jangan sampai orang sudah duduk makan di-thutuk," kata Aji.