Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Pemotor di Sukabumi Terjerat Kabel Menjuntai, Bocah yang Dibonceng Jatuh-Tewas
11 September 2024 11:11 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang anak berusia 9 tahun tewas dalam kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, tepatnya di Kampung Kaum Kaler, Kelurahan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (7/9). Insiden ini dipicu motor yang ditumpangi korban tersangkut kabel menjuntai.
ADVERTISEMENT
Kanit Gakkum Satlantas Polres, Sukabumi Ipda M Fajar Yanuar, mengatakan korban tewas berinisial AF yang ketika itu dibonceng ayahnya S menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol F 5977 UAQ.
“Keduanya merupakan warga Kampung Cibodas RT 018/003, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi,” kata Fajar.
Fajar menuturkan kecelakaan ini berawal saat motor yang ditumpangi korban melaju dari arah Sukabumi menuju Bogor. Adapun kabel itu terjuntai ke bawah dan melintang di jalan.
“Setibanya di tempat kejadian standar dua sepeda motor tersangkut kabel yang terjuntai ke bawah jalan raya, sehingga membuat pengendara motor hilang kendali lalu terjatuh,” kata Fajar.
Menurut Fajar, motor terjatuh ke sebelah kanan jalan dan di saat bersamaan melaju satu arah truk bernopol F 9201 QA yang dikemudikan UN, menyebabkan korban terlindas ban belakang truk.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini membuat korban mengalami luka pada tubuhnya. Korban selanjutnya dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tak tertolong.
“Korban meninggal dunia pada saat penanganan medis di Rumah Sakit Bhakti Medicare,” ujarnya.
Terkait kabel yang berada di jalan, Fajar menyatakan kepolisian masih menyelidikinya.
Sementara itu, Kepala Desa Cibodas Ujang Suparman membenarkan korban merupakan warganya. Menurut dia, kecelakaan itu terjadi ketika ayah dan anak itu akan menjemput ibunya yang pulang kerja di pabrik garment di Desa Benda Kecamatan Cicurug.
“Ibunya kerja shift malam jadi pagi-pagi dijemput pulang. Kalau ayahnya kerja shift siang. Jadi kalau ngejemput pagi itu, anaknya yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu suka ngikut,” jelasnya.