Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pemprov Bali Diminta Berbenah, Kasus Macet Parah itu Jangan Terulang
30 Desember 2023 16:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pengusaha menilai wisatawan berjalan kaki dari tol menuju bandara imbas kemacetan berdampak buruk bagi citra pariwisata Bali. Pemerintah Provinsi Bali diminta segera membenahi infrastruktur jalan Pulau Dewata.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya kalau berbicara macet sudah sering. Namun, para penumpang tidak bisa ke airport sampai akhirnya jalan kaki karena takut ketinggalan pesawat. Ini kan membawa dampak buruk terhadap destinasi," kata Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali Putu Winastra saat dihubungi, Sabtu (30/12).
"Kami dari industri mendorong pemerintah lebih banyaklah memberi perhatian terhadap infrastruktur pariwisata karena bagaimanapun juga Bali hidupnya dari pariwisata," sambungnya.
Pusat kemacetan di Bali berada di ojek wisata seperti Kuta, Jimbaran, Seminyak, Canggu, Tabanan, dan lainya. Objek wisata di daerah tersebut merupakan tempat favorit wisatawan menghabiskan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)2023-2024 di wilayah.
Menurut Winastra ada beberapa hal penyebab kemacetan tersebut. Yakni, para wisatawan terutama dari Jawa memilih menggunakan mobil pribadi karena harga tiket pesawat mahal. Para petugas kepolisan dan dinas perhubungan tidak sigap mengantisipasi kemacetan dan egoisme pengendara.
ADVERTISEMENT
"Kemacetan kemarin itu memang unpredictable ya, karena ternyata tahun ini banyak sekali kendaraan di luar Bali datang ke Bali yang menyebabkan terjadinya penumpukan arus lalu lintas terutama di pusat-pusat kepariwisataan seperti Kuta, Jimbaran, Seminyak, Canggu dan sebagainya," katanya.
Winastra khawatir Bali dicoret dari daerah destinasi baik oleh wisatawan domestik dan mancanegara jika infrastruktur jalan tidak diperbaiki.
"Kalau tidak dicarikan solusi dan terus-menerus seperti ini, ya kami takut Bali akan kehilangan wisatawan karena mereka ke Bali jadi tidak nyaman lagi. Buat apa mereka jauh-jauh dari Eropa misalnya, sampai di Bali dia mau ke mana-mana harus berjam-jam," katanya.
Beberapa langkah yang bisa ditempuh mengurai kemacetan ini adalah membangun fly over, MRT atau LRT. Winastra heran rencana membangun infrastruktur jalan di Bali masih menjadi wacana.
ADVERTISEMENT
"Jadi Bali ini harus berbenah, jangan sampai kita dininabobokkan dengan award-award Bali jadi nomor 1 dan sebagainya, sekarang kan faktanya kemacetan," katanya.
Polda Bali mencatat jumlah kendaraan masuk Bali hingga 19-29 Desember 2023 mencapai 56.998 unit dan jumlah keluar Bali 49.628 unit atau sekitar 100 ribu lebih penumpang.
Sementara itu, jumlah wisatawan masuk ke Bali sudah mencapai 741.238 orang.