Pemprov Bali Masih Berharap Masa Karantina Wisman Hanya 3 Hari, Kenapa?

1 November 2021 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan menjalani tes cepat (rapid test) swab antigen COVID-19 secara gratis di kawasan pariwisata Pantai Kuta, Badung, Bali, Sabtu (26/12/2020). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan menjalani tes cepat (rapid test) swab antigen COVID-19 secara gratis di kawasan pariwisata Pantai Kuta, Badung, Bali, Sabtu (26/12/2020). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemprov Bali masih berharap masa karantina wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia 3 hari saja dari kebijakan pemerintah pusat 5 hari. Hal ini karena sejumlah negara destinasi wisata telah menghapus masa karantina.
ADVERTISEMENT
Beberapa negara yang menghapus masa karantina terhadap wisman adalah Arab Saudi, Australia, hingga Thailand. Namun negara-negara ini juga membatasi wisman dari negara yang tak perlu karantina.
"Kita semua berharap seperti itu, pusat punya pertimbangan lain yang membuat kita harus ikuti, kita berusaha dengan bisa 3 hari lah nanti, karena kompetitor kita di luar bahkan ada yang zero karantina, ini pertimbangan kita ke depan," kata Wagub Bali Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati di DPRD Bali, Senin (1/11).
Wisatawan menikmati suasana Pantai Perancak, Badung, Bali, Kamis (9/9/2021). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
Pria yang akrab disapa Cok Ace ini mengatakan, Pemprov Bali aktif menyuarakan masa karantina 3 hari ke pemerintah pusat. Namun pemerintah pusat masih mengevaluasi masa karantina bagi wisman.
"Kita sudah sering sampaikan di webinar, kita kasih gambaran negara lain, bahkan memberlakukan zero karantina, ini menjadi saingan berat di kita. Sudah kita sampaikan, dan jawabannya masih dievaluasi karena beberapa varian (corona) masuk ke Indonesia, MU, dan lain sebagainya," kata dia.
ADVERTISEMENT
Pariwisata internasional Bali mulai dibuka sejak awal Oktober lalu. Namun hingga saat ini, belum ada wisman tercatat masuk ke Pulau Dewata. Menurut Cok Ace, hal ini disebabkan situasi COVID-19 di negara asal wisman.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati pada peluncuran program wisata "We Love Bali" di Bali Safari % Marine Park, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu (14/10). Foto: Denita br Matondang/kumparan
Ada wisman yang sudah bersiap-siap menuju Bali namun masih terkendala kebijakan negara asal atau tujuan. Beberapa di antaranya adalah wisman asal Jerman dan Australia.
"Sebenarnya Jerman sudah masuk (memesan hotel karantina), tapi Jerman ada masalah lagi sekarang, sangat dinamis sekali, makanya kita lihat nanti. Australia juga sudah masuk, cuma sekali lagi belum dibuka (akses penerbangan Australia-Denpasar)," kata dia.