news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemprov Bali soal Antigen Bekas di Laut: Itu di Banyuwangi, Bukan dari Kita

2 Februari 2022 14:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ribuan sampah Rapid Test Antigen Kits berserakan di sepanjang pantai perairan Selat Bali. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ribuan sampah Rapid Test Antigen Kits berserakan di sepanjang pantai perairan Selat Bali. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Satgas COVID-19 Bali yakin ribuan alat rapid test bekas yang mengapung di perairan selat Bali bukan milik layanan kesehatan (faskes) asal Pulau Dewata.
ADVERTISEMENT
Sekretaris COVID-19 Bali Made Rentin yakin sampah medis tersebut berasal dari faskes di area Banyuwangi, Jawa Timur.
"Itu di Banyuwangi, bukan kita dari Bali. Kita berpikir logis saja, itu ditemukan di tepi pantai Banyuwangi. Kalau kita berandai-andai orang menuduh kita kalau itu buangan dari Bali, kan itu sekian puluh meter loh jarak antara Gilimanuk ke Ketapang, tidak mungkin sampai ke sana," kata dia kepada wartawan, Rabu (2/2).
Ia mengatakan, kasus serupa juga belum pernah ditemukan di Bali.
"Saya tadi ditelepon oleh ketua komisi IV DPRD Bali, kapasitas saya sebagai PLT Kadis Kesehatan, beliau mengundang saya untuk koordinasi besok di komisi IV di Gedung DPRD Bali. Saya mengatakan, terkait dengan sampah medis yang sempat viral terjadi di Banyuwangi, saya ingin menyakinkan bahwa di Bali tidak terjadi kondisi tersebut," kata dia.
ADVERTISEMENT
Rentin mengatakan, tempat pengelolaan sampah di Bali memang belum ada. Pengelolaan sampah medis Bali bekerja sama dengan pihak ketiga. Pihak ketiga tersebut berasal dari Surabaya.
Ia mengeklaim, manajemen pengelolaan sampah medis di Bali masih berjalan dengan baik.
"Karena memang kendati di Bali belum ada tempat pengolahan sampah medis, tapi manajemen dan pengaturan kita sudah bagus. Misalnya beberapa faskes di Bali terkoordinasi oleh RSBM. Jadi RSBM mengumpulkan, setelah itu RSBM mengirimkan ke pihak rekanan atau pihak ketiga yang sudah bekerjasama dengan kita bertahun tahun, itu ada di Surabaya," kata dia.
Ia mengatakan, ke depan Bali akan berusaha mengelola sampah medis secara mandiri.Hal ini demi menciptakan citra baik terhadap Bali.
"Sejauh ini yang kami amati dari sisi dinas kesehatan, sampah medis sejauh ini belum ada masalah tapi ada keinginan ketika selama ini kita masih bekerja sama dengan eksternal, ke depan kita berharap di Bali kita memiliki contoh pengelolaan limbah medis," kata dia.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra mengatakan, pihaknya juga menyelidiki kasus ini. Dia mengancam pelaku atau faskes pembuang sampah medis secara sembarangan akan membawa kasus ini ke jalur hukum.
"Kalau ketahuan kita lihat aturannya, kalau ada aturan dihukum kita proses. Kita akan lihat apakah ada unsur kesengajaan atau dia sudah buang di suatu tempat dan sudah dikelola dengan baik tapi ada orang yang membuang di tempat lain," kata dia.