Pemprov DIY Harap Vaksin COVID-19 yang Berbayar Dijual dengan Harga Terjangkau

25 Januari 2023 16:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa mengikuti vaksinasi difteri dan tetanus saat kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SD Negeri 21 Palembang, Sumatera Selatan, Senin (21/11/2022). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Siswa mengikuti vaksinasi difteri dan tetanus saat kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SD Negeri 21 Palembang, Sumatera Selatan, Senin (21/11/2022). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kabar vaksin berbayar mengemuka setelah Kemenkes menyiapkan skema vaksinasi apabila pandemi COVID-19 nantinya telah diputuskan sebagai endemi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menyebut, kebijakan vaksin berbayar boleh-boleh saja. Asal tidak menghilangkan vaksin gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Saya kira bagus, jadi tidak menghilangkan subsidi pemerintah untuk vaksin bagi mereka yang tidak mampu membayar itu harus tetap jalan. Tapi kalau kemudian ada pilihan bagi sebagian orang yang kira-kira tertarik untuk vaksin secara mandiri (berbayar) bagus saja," kata Aji di Kepatihan Pemda DIY, Rabu (25/1).
Namun, Aji meminta agar vaksin berbayar tetap terjangkau bagi masyarakat secara umum.
"Saya kira pertama harganya terjangkau. Kalau kira-kira harganya tidak terjangkau, ya, ada subsidi pemerintah lah," katanya.
Sebelumnya, Kemenkes telah menetapkan skema vaksinasi apabila pandemi COVID-19 nantinya telah diputuskan sebagai endemi di Indonesia. Vaksinasi COVID-19 akan tetap gratis bagi pengguna BPJS, sementara masyarakat menengah atas dapat melakukan vaksinasi berbayar bila ingin.
ADVERTISEMENT
Vaksinasi bagi yang gratis akan menggunakan vaksin COVID-19 buatan dalam negeri. Sementara vaksin lainnya yang berasal dari luar negeri, berbayar.
"Bukan diperjualbelikan, kita kan dalam rangka transisi dari pandemi menjadi endemi itu kan penting sekali, bahwa dalam masa transisi adalah intervensi pemerintah diturunkan, partisipasi masyarakat ditingkatkan. Termasuk juga vaksinasi," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di DPR, Selasa (24/1).
"Vaksinasi sekarang kan sudah sangat tersedia, harganya antara 5-10 dolar itu kan sekitar Rp 150 ribu. Jadi untuk yang miskin rencananya dimasukin aja ke program kesehatan standarnya BPJS. Kalau untuk yang mampu dia bisa beli sendiri. Itu rencananya," imbuh dia.