Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pemprov DKI Akan Bangun Pengolahan Limbah untuk Bereskan Kali Tercemar
24 Juli 2018 20:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa hari terakhir, warga Jakarta dibuat ramai dengan Kali Item yang ditutup jaring tipis dan diberi lampu. Padahal, upaya itu merupakan antisipasi sementara yang ditempuh Pemprov DKI guna mengurangi bau tak sedap dari kali yang bernama asli Kali Sentiong itu.
ADVERTISEMENT
Kini, untuk mengatasi permasalahan limbah agar tidak membuat kali-kali di Jakarta tercemar, Pemprov DKI berencana membangun instalasi pengelolaan air limbah (IPAL). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pembangunan IPAL bisa menjadi solusi pengelolaan limbah yang kerap menimbulkan pencemaran pada kali maupun sungai di Jakarta.
"Pembangunan IPAL komunal itu dilakukan 10 tiap tahun. Kemarin saya sampaikan ini sudah harus ditingkatkan, tidak mungkin kita hanya membangun 10 per tahun dan kapasitasnya cuma 150 kepala keluarga," ujar Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (24/7).
ADVERTISEMENT
Direncanakan, IPAL akan dibangun di dua lokasi, yakni Cimanggis, Jakarta Timur dan Perum Semper Barat, Jakarta Barat. Kedua IPAL ini dapat menampung sekitar 500-750 KK. Selain IPAL, Anies mengungkapkan juga akan membangun 44 IPAL sanitasi berbasis masyarakat (sanimas).
"Kemudian membangun juga IPAL sanimas itu sebanyak 44 lokasi yang kapasitasnya 50-100 KK lagi. Ini skala yang kita kerjakan masih terlalu kecil, jadi saya minta untuk ditingkatkan skalanya," ucap Anies.
Anies menuturkan, saat ini proses lelang untuk pembuatan IPAL komunal masih berlangsung. Anies berharap seluruh pihak dapat bekerja sama agar Jakarta terbebas dari pencemaran limbah di kali dan sungai.
Pemprov DKI Jakarta ke depannya juga akan menggodok peraturan daerah (perda) tentang pengendalian pencemaran air limbah .
ADVERTISEMENT